Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Friday 29 April 2016

AKU INGIN HAFAL AL-QUR’AN

Langit pagi hari begitu memikatnya. Dalam benaknya selalu tarbayang, bahwa bintang-bintang di langit sedang bertasbih, mendoakan umatnya yang sedang melaksanakan ibadah. Bulan tarasa begitu cantik dalam kedamaian hati. Sejak kecil ibunya selalu mengajarinya belajar Al-qur’an. Ibunya dengan telaten mengajarinya huruf dalam bacaan Al-qur’an agar fatma dapat memahami tentang bacaan Al-qur’an. Dia bercita-cita untuk bisa menghafalkan 30 jus dalam Al-qur’an agar dapat membanggakan ibunya.

Fatma tinggal bersama ibu dan adiknya, fatma juga mempunyai seorang ayah, tapi sudah 10 tahun tidak pernah pulang atau ngasih kabar kepada keluarganya,Entah kemana.....????. Jadi sekarang tulang punggung dalam hidupnya adalah ibunya. Maka dari itu fatma sangat menghormati ibunya itu.
Tepat jam 2 fatma sholat tahajud, dimana para malaikat sedang berdo’a dan bertabih. Dalam do’anya dia ingin dalam hidupnya dapat bermanfaat dan dapat hafal Al-qur’an . Sambil meneteskan air mata, dia berkata “Ya ALLAH, yang maha pengasih lagi maha penyayang,apalah arti hidup ini kalau hamba tidak bisa memberikan apa arti hidup, maka dari itulah ridhoilah hamba dalam belajar menghafal Al-qur’an.

Aku Ingin Hafal Al-Qur'an - Cerpen Motivasi
Di desa dan di sekolahnya banyak orang yang mengenal karena kecantikanya, keramahanya, kebaikanya dan kesopanan kepada orang lain. Dia akrab dengan semua warga, dan dia juga sering membantu orang lain yang membutuhkan, meskipun dalam keluarganya pas”an, tetapi karena keyakina kepada ALLAH yang amat kuat, yang telah memberikan apa yang sudah kamu kasihkan keorang lain dengan ikhlas.

Ia sekolah di SMA 01 GARUDA , dan aku sekarang sudah kelas 2. Fatma di sekolahan banyak yang mengenal dirinya bukan karena kecantikanya tetapi juga kepintaranya . Dia pintar dalam segala bidang, tetapi Cuma matematika yang dia kurang faham. Tetapi karena semangatnya yang sangat kuat, dia tidak pernah putus asa agar dapat menguasai matematika.
Ow.,ya dia juga pernah lomba baca Al-qur’an se-provinsi lho...dan dia mendapatkan juara 1 mewakili Sekolahnya. Hebat kan.,,!!! Maka dari itu dia ngembangin bakatnya yang sejak kecil sudah suka menghafal Al-qur’an.

Naah...Fatma waktu pulang sekolah tidak langsung pulang karena dia harus ngerjakan tugas bareng temanya, dia mengendarai sepeda motor bututnya, biar butut yang penting dapat di pakai, katanya fatma. Setelah usai mengerjakan, ia pulang dengan motornya yang butut itu lagi, dia mengendarai sepedanya denga pelan. Pada saat itu ada sebuah truk yang tiba-tiba muncul dari sebelah kanan denga kecepatan yang tinggi, sedangkan fatma jalan lurus. Kemudian ia tertabrak, sepedanya oleng dan hancur bagian depan. Badanya berbenturan dengan badan samping truk, dan kedua matanya mengekuarkan darah . Tak lam kemudian banyak yang menolong dia, lalu dibawa ke rumahsakit.

Setelah salah satu temanya menghubungi ibunya fatma, dan ibunya langsung berangkat ke rumah sakit, dengan keadaan shock dan lemesbeliau tetap nekad berangkat demi dapat melihat kondisi anaknya itu. Setelah sampai dirumah sakit ibunya bertanya kepada petugasnya, dan di beritahu bahwa fatma berada di ruangan 58...ternyata fatma sudah dioperasi matanya karena buat. Tetapi yang disayangkan, dokternya tidak meminta izin terlebioh dahulun kepada pihak keluarga, denga kondisi sangat kaget melihat kondisi anaknya, yang menutrut dokternya buta permanen.

Ibunya langsung pingsan dan dirawat di samping kamar anaknya itu. Selang beberapa waktu fatma terbangun. Fatma: Aku dimana sekarang, semua rasanya gelap. (dan didalam kamar itu ada sahabat-sahabatnya fatma nmanya ita dan ayu). Ayu: Ma (nama panggilan mereka terhadap fatma) kamu ada di rumahsakit , tadi kamu pingsan karena tertabrak truk. (Ayu tidak menanggapi pertanyaan fatma tentang” kenapa semuanya gelap, karena ayu gak tega). Fatma: (dengan polosnya dia berkata “Apa aku buta? Kalau benar aku buta, aku ikhlas dengan sepenuh hati, ku pasrahkan diri karena itu semua jalan yang terbaik yang di beri ALLAH kepada ku. Mereka berdua nangis dan memeluk fatma. Dan ita berkata” iya ma kamu buta, bahkan buta permanen, yang sabar ya ma?? Ingat ALLAH tidak tidur ma, istighfar ya ma. Fatma: Astaghfirllahhalazim (dengan nada terbata-bata) Ke..kenapa aku harus buta sekarang, di saat aku menggebu-gebu untuk hafalin Al-qur’an..

(Lama kemudian dengan nada keras dan marah) Tuhan tidak adil dalam hidup ini, kenapa harus aku. Kenapa Tuhaaannnn....????? kenapa tidak orang lain saja yang tidak berguna. Tuhan tidak adil...(teman-temanya hanya bisa menangis dan tidak bisa berkata apa-apa, mereka takut nanti menyaktinya, dengan sabar mereka nenangin dan memeluk fatma)

Tak lama kemudian ibunya sadar, sambil megang kepalanya yang masih pusing, dia menuju ke kamar anaknya. “Nduk sing sabar Gusti ALLAH Maha Adil nduk”. (sambil mengelus rambut anaknya). Tapi bu fatma ingin wujudtin keinginan ibu, agar fatma dapat menghafkan Al-qur’an. Bu harapan fatma hancur, bagai debu tipis yang terkena tiup dan menghambutr kemna-mana tanpa tujuan yang jelas (ujar fatma terhadap ibunya, yang menjelaskan harapanya terhadap ibunya)

Hari-haripun berlalu, dengan semangat yang sudah kembali padanya, dia menghafal Al-qur’an , dia menghafalkan Al-qur’an dengan cara mendengarkan orang lain membacakanya. Karena dia masih ngaji jadi yang setiap hari membacakanya adalah ustad yang membimbingnya. Ustadz yang mengajarinya sangat kagum terhadapnya, karena fatma sudah hafal 8 jus dalam 5 bulan. Fatma juga sering mengisi pengajian-pengajian, pertama banyak orang yang mengagumi kelebihanya tersebut, meskipun kedaanya yang tidak sempurna. Tetapi ada juga yang mencemooh dia.

Ibunya sangat bangga denganya, harapan ibunya fatma dapat menghafal Al-qur’an 30 jus. Ow ya di sekolahan banyak yang mengejek dia karena buta. Di dalam kelas fatma terdapat genk yang sangat benci terhadap fatma. Idiihh.,,mana ada orang buta, bau’ , miskin masih sekolah disini. Apa gak malu tuh? Hahaha(dengan nada meremehkan genk tersebut keluwar dari kelas sambil menggerutu) eh temen-temen kasian juga ya fatma, dia tidak lihat(ada salah satu temanya dari genk tersebut agak culun dan baik dibanding teman-temanya yang lain namanya Friska dia dijuluki oleh temanya sebagai si blo’on.

Tika adalah ketua genk dikelasnya...eh lu ngapain coba’ belain cwe’ buta kayak fatma, anak yang gak berguna. Iiich geli tau liat matanya yang buta itu. Meskipun fatma buta tetapi sahabatnya tidak pernah meninggalkan dia (ayu, ita, dan si cowok kepedean yaitu Rehan) Rehan cowok yang katanya sih keren dan PD-Nya minta ampun, mereka ber-4 selalu bersama-sama kemanapun akan pergi.

Oke kembali ke awal.,dalam belajar menghafal Al-qur’an fatma sangat di dukung sama teman-temanya, ibunya dan adiknya. Itu yang membuat fatma lebih semangat lagi dalam menghafal Al-qur’an. Sudah 8 bulan dia dapat menghafal 20 juz dalam Al-qur’an. Saat itu ada acara lomba di pondok jami’ dalam rangka menyambut hari Maulid Nabi.Fatma di daftarin sam ustadz yang mengajarinya mengaji dan tidak ada biaya yang harus di kelurkan.
Pulang sekolah dengan gembira dia ngasih tau ibunya bahwa dia ikut lomba “HAFIDZ” Penghafal l-qur’an . walah nduk ibu bangga..... belajar kebih giat lagi ya nduk. Supaya kamu mendapat apa yang kamu inginkan. AMIIIN

Tiada hari tanpa mengahafal Al-quran, waktu lomba tinggal besok. Sudah jam 9 fatma di suruh tidur sama ibunya agar besokwaktu lomba bisa lebih semangat. Waktu yang di tunggu-tunggu tiba, fatma bersiap-siap untuk berangkat. Tetapi ibunya bilang kalau ibu nanti nyusul fatma. Fatma disuruh berangkat duluan. Ow ya nduk nitip salam buat ustadz kamu ya nduk. Fatma mencium tangan ibunya sambil meneteskan air mata. “Bu doakan fatma lancar ya bu dalam lomba nanti, ibu jangan lupa datang ya? (fatma berangkat)

Ibu fatma berangkat dengan mengendarai ojek,dengan amat senang dan gembira ibu fatma senum selalu. Ditengah-tengah perjalanan, hujan turun cukup deras. Tetapi ibu fatma tetap nekad melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba BRAAAKKK....motor yang di tumpangi tadi terjatuh, ibu fatma terlempar cukup jauh sekitar 35 m, helm yang dipakai terlepas kepalanya berdarah, kaki bagian kananya putus karena tertabrak bus. Kejadian itu terjadi pada saat itu jalanya cukup licin, kemudian motor tersebut menabrak trotoar yang ada didepannya .Ditempat itu juga ibu fatma meninggal.

(fatma gelisah, karena sebentar lagi acaranya akan dimulai, tetapi ibunya belum juga datang. Perasaanya yang negatif mulai muncul di firasatnya,dia takut terjadi apa-apa terhadap ibunya, beberapa menit kemudian ada telvon dari nomor yang tidak dikenal). Fatma: Halo, assalamualaikum, siapa ini? B: kami dari pihak polisibahwa ibu anda barusaja mengalami kecelakaan dan meninggal ditempat saat itu juga. Fatma: prakkkkkkkkk hapenya terjatuh, air mata langsung bercucuran, tapi acara sudah di mulai dan fatma peserta nomer 1, dengan berat hati dia lomba dulu baru nanti menghampiri ibunya. Setelah selesai semua acara perlombaan dan kini saatnya pengumuman siapa pemenangnya, dan ternyata juara 1 jatuh pada fatma, dengan rasa senang dan sedih dia mengambil piala yang di berikan padanya kemudian dia langsung pulanng ke rumah, ibunya sudah akan di makamkan. Dipemakaman fatma sambil membawa piala dia berkata”Ibu ini piala bu…ini bukti kesungguhan fatma dalam menghafal Al-qur’an.Tetapi saat ini ibu tidak mengetahui kemenangan fatma.Fatma juara 1 bu dalam menghafal Al-qur’an, Fatma merasa bersalah karena belum bias memenuhi harapan ibu dalam menghafal Al-qur’an 30 juz (sambil mengelus-elus dan mencium batu nisan ibunya)

Fatma sekarang sudah tidak punya ibu, ibu yang selalu mengajari hafalan Al-qur’an, sekarang waktu pagi juga tidak ada yang membangunkan fatma waktu sholat shubuh, dan buatin sarapan buat fatma dan adik.Fatma janji bu fatma akan menjaga adik, IBU SURGA KAMI .Semoga amal dan ibadah ibu diterima disisi ALLAH swt.

PROFIL PENULIS
Nama : Diah Ayu Fatmawati
Sekolah : SMAN 1 KENCONG
Umur : 15 thun
Cita-Cita : Polwan
Hobby : model
Tentang: selain sekolah aku juga ingin menjadi model.
Facebook: Diah Ayu Fatmawati

REMAJA HAFAL QURAN

Menarik sekali berbicara mengenai kelebihan orang yang merupakan anugerah dari Allah Swt. Muhammad Aufa Aulia. Usianya baru 17 tahun, tapi sudah mampu menjadi penghafal Qur’an. Pertama melihat wajahnya, pemuda yang kerap disapa Aufa ini terlihat sangat cerah dan bersinar, teduh dipandang mata. Tak salah bila ia adalah penghafal Qur’an. Ketika mulai memberikan kisahnya di depan para peserta dauroh, suaranya dan logatnya masih khas remaja, dan ternyata dia juga pandai memberi humor di sela-sela obrolannya. Dia bercerita bagaimana ia bisa tertarik menghafal Al-Qur’an, dan berbagi tips menjaga hafalan.
Awal ketertarikannya terhadap tahfidzul Qur’an dikarenakan orang tuanya tiap ba’da isya mengadakan ta’lim rumah, mengkaji Islam, menceritakan siroh nabi kepada seluruh anggota keluarganya termasuk adik bungsu yang basih beberapa bulan juga diikutsertakan. Alasan kedua adalah ketika bersekolah di SDIT Nur Hidayah diharuskan menghafal sedikitnya 2 juz, dalam hal ini Aufa menyebutkan nama Pak Mulyadi dan Pak Bahruni sebgai pembimbing hafalan ketika SD, dan beliau berdua memang sebagai guru Qur’an di SDIT Nur Hidayah sampai saat ini. Kemudian berkat ketekunannya ia diikutkan lomba-lomba tartil.
 
Mengenai cita-citanya menjadi hafidz Qur’an, sangat mencengangkan bagi saya, karena yang memotivasinya adalah keinginannya untuk memuliakan orang tuanya. Ia pernah mebaca hadits yang menjelaskan bahwa jika ada anak yang hafal Qur’an maka ia bisa memberi syafaat pada keluarganya ketika di akhirat nanti, dan dapat memberi mahkota kemuliaan kepada kedua orang tua yang pada hadits tersebut dijelaskan bahwa sinar mahkota itu melebihi terangnya sinar mentari yang dimasukkan alam ruangan, “Betapa terangnya” ujarnya di depan para hadirin. Ucapannya ini membuat saya berdecak kagum.
Apa saja kiat menghafal Al-Qur’an dari Aufa?
1.      Meninggalkan maksiat pada Allah. Aufa percaya, dengan maksiat pada Nya dapat mengurangi kualitas hafalan yang dikuasai.
2.      Menjaga wudhu. Ia terinspirasi kisah dari sahabat Rasulullah saw yaitu bilal, bahwasanya ada sahabat bermimpi akan masuk surga, kemudian ia melihat di sana sudah ada sandal Bilal di depannya. Kemudian ia bertanya pada Rasulullah saw, amalan apakah yang menjadikannya begitu. Kata Rasul karena ia menjaga wudhu.
3.      Membacanya ketika sholat. Ayat yang kita hafalkan akan lebih cepat terjaga jika sering dibaca dalam sholat.
4.      Menghafal di waktu yang fresh. Waktu ini berbeda-beda pada tiap orang. Aufa menemukan waktu segarnya adalah ba’da ashar, karena ia lepas tidur siang dan tiada merasa mengantuk.

Lalu bagaimana kalau sudah hafal? Aufa kembali memberi tips:
1.      Ziyadah (menambah hafalan baru). Akan tetapi jangan sampai kita melupakan hafalan kita sebelumnya karena Allah murka.
2.      Murojaah, target
3.      Mengamalkannya

Selanjutnya, bagaimana perasaan setelah menjadi hafidz Qur’an? Bahagia, bersyukur ya pastinya. Aufa merampungkan hafalannya selama tiga tahun di Pondok Nurul Wahdah, Sragen. Pada 11 Oktober 2011. Ia sangat bersyukur, akan tetapi ketika wisuda khataman ia sangat sedih ketika satu per satu nama santri dipanggil beserta orang tuanya, namun saat itu ia hanya tertunduk dan berusaha tegar karena saat itu ayahnya sedang ke Australia untuk studi, dan acara itu hanya dihadiri laki-laki, jadi ibunya pun tidak dapat mewakili. Awalnya ketika harus belajar sekaligus menghafal Qur’an di pondok adalah keputusan bersama yang cukup berat dihadapi karena harus jauh dari keluarga. Namun, orang tua selalu memberi semangat, menjenguknya tiap bulan dengan mengirimkan banyak makanan, dan menjanjikan Aufa berlibur ke Australia jika sudah hafidz.
Ia pun bersaing hebat dengan temannya untuk bisa lebih cepat hafal. Persaingan pun dimenangkan Aufa dengan mendapat hafalan yang lebih banyak dari temannya itu. Kini Aufa sudah kelas XI SMA di SMA Ibnu Abbas Klaten. Tapi, kini ia dilema karena harus memilih hadiah yang ditawarkan orang tuanya, apakah ke Australia untuk menghadiri wisuda pendidikan ayahnya, atau ke tanah suci untuk melaksanakan  ibadah umroh. “Wah, maunya sih dua-duanya, tapi ayah bilang harus salah satu”, ujarnya diiringi tawa hadirin.
Setiap usaha memang butuh kesabaran, walaupun pahit tetapi akan berakhir manis. Sayangnya waktu sudah masuk sholat dzuhur sehingga tidak dibuka sesi tanya jawab. Semoga akan terus ada Aufa-Aufa selanjutnya yang bercita-cita dan mampu menjadi hafidz Qur’an, termasuk saya dan yang membaca tulisan saya ini. Amiin.

SITUS CERITA PENGHAFAL QURAN

https://alislamalafasy.wordpress.com/category/kisah-penghafal-al-quran/

Penghafal Quran Yang Berzina

(Arrahmah.com)  – Kemarin malam, saya berkunjung ke tempat teman, eks teman satu wisma dulu. Beliau dulunya dari fakultas teknik. Meskipun demikian, kesibukannya kini bukan di perusahaan, karena ia memilih untuk menyibukkan diri dengan menghafalkan Al-Qur’an. Bahkan, bukan hanya menghafalkan Al-Qur’an semata, tetapi beliau juga berazzam untuk mengambil sanad minimal satu dari 10 qiraat.
Secara pribadi, saya paling suka kalau main ke tempat beliau, karena “pembicaraannya” tidak seperti pembicaraan manusia pada umumnya. Banyak nasehat yang dinukil dari kalamullah, hadits, atau petuah salaf sehingga membuat hati tidak bosan untuk mengambil faidah. Demikianlah persangkaan saya berdasar dzahir yang saya lihat, dan tidak bermaksud menyucikan seorang pun di hadapan Allah ta’ala.
Maka, tanpa terasa kunjungan saya pun sampai terlalu larut hingga jam dinding menunjukkan waktu hampir pukul dua belas malam. Di antara nasehat terakhir sebelum berpisah; beliau mewanti-wanti untuk menjauhi tempat-tempat dan sebab-sebab fitnah yang merusak. Katanya, nabi memberikan pesan bahwa jika seseorang mendengar kemunculan Dajjal di akhir zaman nanti, jangan penasaran untuk melihatnya, tetapi begitu mendengar nama Dajjal, segeralah lari menjauh. Ini juga merupakan petunjuk bahwa kita jangan main-main dan merasa aman dari fitnah yang merusak. Seseorang yang lama belajar agama, tidak bisa dijamin dirinya akan selamat di akhir hidupnya nanti. Maka, jauhilah fitnah yang merusak sejauh mungkin, jangan coba-coba penasaran lalu mencicipi masuk ke dalamnya.
“Terdapat sebuah kisah nyata yang belum lama ini terjadi, ada seorang ikhwan, kesibukannya adalah menghafal Al-Qur’an, bahkan katanya sudah disebut hafizd. Di tempat lain, ada juga seorang akhwat yang hafizhah.
Dalam suatu waktu, diselenggarakan daurah kajian Ustadz di tempat yang tidak jauh dari mereka berdua berada. Entah karena sekadar ingin mencoba ta’aruf, atau sekadar ingin mengenal satu sama lain, atau entahlah alasan-alasan yang lain, mereka bersepakat untuk hadir dalam daurah Ustadz tersebut.
Usai daurah, mereka berdua bersepakat untuk berpapasan. Qadarullah, di saat mereka berpapasan, Allah menurunkan hujan. Karena basah kuyup, mereka mencari tempat untuk berteduh. Di saat mereka berada di tempat berteduh tersebut, setan menggoda mereka akhirnya terjadilah perbuatan yang menyedihkan, zina. Na’udzubillahi min dzalik.”
Kisah di atas bukan fiksi, tetapi kisah nyata yang belum lama terjadi. Alhamdulillah pelaku zina tersebut kini sudah bertaubat (mudah-mudahan Allah menerima taubatnya dan menutup aibnya), dan membolehkan cerita ini disampaikan untuk menjadi ibrah (pelajaran), dengan tidak menyebut nama pelaku.
Usai menceritakan kisah tersebut, kawan saya ini mengingatkan bahwa tujuan kita hidup ini adalah mencari jalan menuju surga, yang belum pernah kita rasakan. Nah, tidakkah kita ingat bahwa nabi Adam alaihis-salam yang sudah merasakan kenikmatan surga tanpa kekurangan suatu apapun, masih saja terkena godaaan iblis untuk mendekati pohon yang dilarang Allah untuk didekati? Apalagi kita yang hidup di bumi yang penuh kekurangan, ketidaknikmatan, dan kalaupun ada kenikmatan, belum ada apa-apanya dengan kenikmatan surga? Maka, kemungkinan untuk termakan godaan iblis untuk menikmati kenikmatan tipuan lebih besar lagi. Wal’iyadzu billah.
Lihatlah contoh pemuda-pemudi penghafal Al-Qur’an ini. Bandingkan dengan kita yang mungkin minim atau hampir tidak punya hafalan Al-Qur’an, apalagi belajar agama. Apalagi perhatikan, mereka berdua tidak janjian di tempat pelacuran, tempat cafe, atau karaoke malam, tetapi janjian di tempat daurah, tempat majelis ilmu. Maka, ingatlah bahwa iblis tidak akan menyerah menggoda anak keturunan Adam. Apalagi, iblis memilki pengalaman dari zaman Adam hinggga zaman sekarang untuk menyesatkan manusia. Kurang pengalaman apa lagi? Jika orang shalih saja masih terkena rayuan iblis, maka kita yang pas-pasan ini harus lebih ekstra hati-hati.
Bersyukurlah kita yang masih diselamatkan Allah ta’ala dari maksiat besar. Namun, kita tidak tahu besok apakah kita masih aman dari maksiat atau tidak. Boleh jadi, sekarang kita memang di jalan yang lurus, tetapi besok? Maka, jika kita menyadari ini, masih ada waktu untuk mengistiqomahkan diri, dan bertaubat dari kesalahan-kesalahan yang dulu pernah kita perbuat. Dan jangan lupa teruslah berdoa kepada Allah agar selalu istiqomah, karena keistiqomahan merupakan anugerah Allah.
Janganlah sekali-kali kita aman dari pebuatan maksiat. Maka, jauhilah sebab-sebab fitnah yang merusak. Jauhilah tempat-tempat yang bisa menimbulkan fitnah yang merusak. Selalu luruskanlah niat kita, karena kalau hati ini tidak lurus, amalan shalih yang selama ini kita lakukan tidak ada artinya.
* Demikianlah faidah yang saya rangkum dari pembicaraan dengan kawan saya ini. Mudah-mudahan bisa jadi pengingat bagi diri saya sendiri dan siapa saja yang membaca catatatan ini.
Yogyakarta, Akhir Muharram 1433 – 24 Desember 2011 M
Oleh: Abu Muhammad Al-‘Ashri
- See more at: http://www.arrahmah.com/read/2012/10/31/24373-cerita-tentang-penghafal-al-quran-yang-berzina.html#sthash.ki7FszDc.dpuf

KEKUATAN HAFALAN ALQURAN DALAM KEHIDUPAN MUSLIM

Segala sesuatu di dunia ini pasti memiliki kekuatannya di baliknya. Apapun itu. Karena kita berbuat berdasarkan apa yang membuat kita kuat melakukannya. Dan seseorang tidak akan bisa kuat melakukannya tanpa iringan cinta dan motivasi darinya.
Seseorang yang berjuang mati-matian untuk memperoleh prestasi dari bangku kuliahnya pasti harus kuat bergelut dengan berbagai macam ujian mata kuliah.
Orang ingin menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) misal lain, ia harus kuat dalam menghadapi persaingan ketat antara calon pendaftar agar bisa memenuhi persyaratan dan lolos mengikuti ujian masuk. Ribuan orang menunggu dirinya sebagai pesaing ketat.
Seorang miskin akan terus berjuang mengemis hanya untuk mendapatkan rasa kasih sayang orang-orang dermawan di sekitarnya agar bia bisa bertahan hidup.
Demikian pula sampai seorang pejabat di atas yang memiliki sederetan popularitas dan status sosial terpandang pun harus siap mempertahankan gelar sosialnya itu agar tidak dibilang kere dan stress kalau sewaktu-waktu ia ‘jatuh’ dan melepaskanpuncak karirnya itu.
Tidak jauh dengan itu pula demikianlah manfaat Kitabullah bagi seorang muslim dalam hidup ini.
Sudah lazim kita pahami bahwa al-Qur’an ini adalah Kalamullah atau firman-firman Allah yang Mahaagung dalam hidup ini. Al-Qur’an adalah pusaka abadi bagi semua acuan dan pedoman kemanusiaan. Tanpanya orientasi manusia akan menyimpang dan jauh dari jalan-Nya. Akibatnya berbagai bencana dan janji-Nya akan berlaku pada mereka.
Harus diakui berbicara tentang al-Qur’an dengan segala tema-tema konprehensif di dalamnya, tak ubahnya seperti menguak misteri bagi kehidupan ini. Terutama misteri kebenaran dan keajaiban Allah swt. Tema-tema itu terbentang dalam bentuk tulisan Arabnya yang penuh dengan nuansa mukjizat dan keajaiban bagi siapa yang menyentuh dan membacanya. Tema-tema itu juga terbentang dalam bentuk konkret di alam semesta yang teramat luas ini. Ketika tema linier (tulisan) menyatu dengan tema visual (semesta) dalam bentuk penemuan maka akan lahir keajaiban ilahi bagi manusia. Kekuatan hidayah-Nya akan memancar dari kedalaman hati seseorang yang dicahayai oleh sinar Allah. Itu baru satu cahaya. Banyak lagi cahaya-cahaya lain yang sungguh sangat luar biasa. Itu karena Allah Nuur ‘alaa Nuur (cahaya di atas cahaya).
Lalu lahir rasa keimanan sebagai bukti keterpaduan antara keajaiban ayat-ayat al-Qur’an yang berbentuk linier dengan keajaiban dalam bentuk visual yang terbentang di alam raya.
Lalu apa manfaatnya dalam kehidupan?
Tentu banyak, dan akan terus banyak sesuai dengan tingkat interaksi dan eksplorasi seseorang dengan firman-firman Tuhan ini.
Sampai tulisan ini digores, keajaiban-keajaiban itu tak pernah habis diukir. Setidaknya dalam hati kita yang memang labil lalu kemudian distabilkan oleh indahnya ayat-ayat al-Qur’an yang terukir kuat di dada.
Pertanyaan penting yang tidak seharusnya bosan-bosannya dilantunkan:
1- Sudahkah Anda membaca al-Qur’an dengan baik dan benar?
2- Sudahkah anda memahami dan meresapi ayat-ayat yang anda baca?
3. Bagaimana rasanya menghafalkan firman-firman Allah Pencipta semesta alam?
4. Apa respon hati anda saat berinteraksi dengan ayat-ayat-Nya yang sungguh sangat agung dan mulia itu?
5. Apa efeknya bagi gerak kehidupan anda yang penuh dengan dinamika yang beraneka ragam?
Jawabannya silahkan dirasakan sendiri. Sebab setiap orang memiliki tingkatan perasaan yang berbeda-beda.
Antara seseorang yang pandai membaca akan berbeda dengan orang yang masih terbata-bata.
Antara orang yang sudah memiliki hafalan dan bisa menghadirkan maknanya berbeda dengan orang yang kesulitan menghafal apalagi meresapi maknanya.
Orang-orang yang hafalannya banyak akan memiliki kenikmatan tersendiri daripada orang yang baru menghafal.
Orang-orang yang sudah bisa meresapi hafalannya akan sangat berbeda dengan orang-orang yang baru bisa menghafal.
Orang-orang yang bisa mengamalkan apa yang ia baca dan ia hafal sungguh merupakan kenikmatan terbesar dalam hidup ini.
Karena dari situ ombakan kebaikan dari ilahi akan deras mengalir dalam dirinya dan memancar dalam kehidupan.
Mereka yang sudah menghafal al-Qur’an secara sempurna pun masih memiliki banyak kekurangan dan tantangan dalam berinteraksi dengannya.
Masing-masing memiliki perasaan yang berbeda. Cita-rasa dan daya ecapannya beragam pula.
Intinya, mereguk sebanyak-banyaknya ma’dabatullah (hidangan Allah) yang tersedia di bentangan linier dan semesta. Makanya wajar kalau al-Qur’an itu dikatakan sebagai sumber mata air petunjuk Allah yang tidak akan pernah lekang, di dunia maupun di akhirat. Karena ia adalah milik Sang Penguasa jagat raya.
Ya, itulah kekuatan hidayah al-Qur’an yang awalnya terpatri dalam dada. Setiap kali kita merasakan sedikit saja kenikmatannya maka kita akan dibawa kepada kenikmatan-kenikmatan berikutnya yang tidak kalah indah. Insya Allah keimanan kita akan senantiasa lestasi dan hidayah akan semakin melekat dalam dada kita.
Mari, kita jadikan hafalan al-Qur’an kita, berapapun banyaknya sebagai modal taqorrub dengan Allah dan dinamika kehidupan ini. Amiin

KELEZATAN RUKHIYAH DALAM MENGHAFAL ALQURAN

Kini, gerakan menghafal al-Qur'an sudah mulai menjamur di atas bumi ini. Dari Timur Tengah sampai Asia Tenggara. Memang tahfizul Qur'an atau menghafal al-Qur'an bukanlah inti dari proses pembelajaran al-Qur'an dari kehidupan seorang muslim dalam hidup ini. Tapi dengan aktifitas tahfizul qur'an seseorang akan menjadi 'hidup' hatinya. Ia akan memahami betapa Allah yang telah menurunkan kitab sucinya begitu sayang kepada kita orang-orang beriman.
Sepintas, tahfizul Qur'an hanyalah sebagai sebuah kegiatan penunjang shalat lima waktu atau zikir semata. Namun pada hakikatnya ia memiliki makna yang lebih luas lagi bagi kehidupan seseorang. Di antaranya seperti yang saya alami hingga saat ini adalah:
1- Dengan Menghafal al-Qur'an, hati kita tergerak untuk melafazkan firman-firman Allah.
Bisa jadi kita jarang melafalkan ayat-ayat suci-Nya, karena tidak tahu menahu untuk apa melakukannya. Padahal, sadar-sadar atau tidak sadar hampir sebagian besar aktifitas ibadah kita tidak lepas dari zikir bil qur'an.
2. Dengan tahfizul Qur'an sebagian kita yang tadinya tidak bisa membaca al-Qur'an menjadi semangat dan ingin terus belajar meningkatkan dirinya di hadapan Tuhannya sebagai sebuah bekal akhirat.
Dengan tahfiz ini seorang muslim dan muslimah, akan tergerak memperbaiki tilawah yang masih belum bagus sesuai kaedah tajwid.
3. Dengan tahfizul Qur'an, seseorang tidak akan kehilangan bekal ruhiyyahnya. Karena al-Qur'an sendiri adalah sumber ruhiyyah bagi semua ibadah. Semakin banyak dihafal maka akan semakin banyak pasokan spiritualnya. Semakin paham ia dengan apa yang ia baca maka akan semakin terasa betapa indahnya kalamullah ini bagi dinamika dan denyut nadi hidupnya.
4. Dengan tahfizul Qur'an, seseorang akan merasa bangga menjadi muslim. Karena identitas muslim sendiri harus diukur kepribadiannya dari sejauh mana interaksi dengan ayat-ayat Allah swt.
5. Tahfizul Qur'an akan menggiatkan seseorang dalam menjalani hidup. Karena Allah sendiri yang akan membimbingnya.
6. Tahfizul Qur'an merupakan tradisi baik generasi salaf sholeh dulu yang saat ini sudah dilupakan umat Islam sehingga umat mudah terbawa arus budaya modern yang melupakannya dari jalan Allah swt.
7. Tahfizul Qur'an bak sebuah buku bacaan yang bisa menghibur seseorang di kala ia sedang seorang diri. Menghibur, menyejukkan, memberi refreshing (penyegaran), mengajaknya berjalan-jalan ruhiyyah ke alam lain yang penuh dengan kenikmatan ibadah.
8. Tahfizul Qur'an akan membawa seseorang menjadi seorang muslim yang pandai memanfaatkan waktu senggangnya. Malah makin bernilai tinggi di sisi Allah swt, karena ia telah menyibukkan diri dengan titah-titah Tuhannya.
9. Tahfizul Qur'an akan semakin nikmat tatkala dibawa untuk menunaikan shalat-shalat wajib, qiyamullail dan shalat-shalat gerhana. Semakin banyak hafalan seseorang maka akan semakin baik modalnya mengasah ruhiyyah dengan ibadah shalat di ujung malam. Begitulah yang dilakukan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya dahulu.
10. Tahfizul Qur'an adalah tameng kekuatan dan andalan para pejuang Islam sepanjang masa. Di Palestina misalnya. Justru mereka yang terbaik menjadi pahlawan dalam menumpas kaum Zionis Israel adalah para penghafal al-Qur'an. Meski ketika berperang sekalipun, interaksi dengan al-Qur'an sebagai sarana taqorrub dengan Allah menjadi tumpuan kekuatan itu.
11. Allah akan menjaga hati dan keadaan seseorang yang bisa terus menghafal al-Qur'an dan menjaganya dengan kelapangan dada dan kekayaan hati, di mana di sisi lain mereka yang tidak menekuni bidang ini kebingungan mengendalikan dirinya karena kunkungan materi dan jeratan ilmu-ilmu dunia.
12. Tahfizul Qur'an juga merupakan pelipur segala lara dan penyakit hati. Apalagi di era modern serba wah saat ini.
Dan masih banyak lagi testimoni tentang aktifitas tahfizul Qur'an ini bagi kita semua yang masih memiliki ihtimam (atensi) terhadap orisinalitas fitrah keislaman. Sangat wajar apabila tentara zionis Israel selamanya tidak bisa melumatkan perjuangan tentara Islam di Palestina. Itu karena bekal al-Qur'an ini sangat kuat di dalam dada-dada mereka sampai Allah mewariskan bumi ini kepada hamba-hamba-Nya yang shaleh.
Lalu, adakah kita mau berpikir?
Mari berpikir dan berpikir...
Sumber : Lintas Sahabat Al Quran

TIPS MENGHAFAL ALQURAN BAGI ORANG DEWASA

Allah menurunkan al-Qur'an agar umat muslim membacanya dengan baik, memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan. Untuk mencapai kepada kesempurnaan menerapkan ajaran al-Qur'an maka kita perlu menghafalkannya. Meski menghafal al-Qur'an itu hukumnya fardhu kifayah (wajib atas sebagian kaum muslim saja dan gugur dari sebagian yang lain), namun dalam prakteknya, menghafal al-Quran bagi setiap individu muslim dalam menegakkan ibadah kesehariannya hukumnya harus.
Kita tahu bahwa kita shalat minimal 5 waktu setiap hari sehari semalam. Ada waktu-waktu khusus di mana bacaan shalat harus dikeraskan, seperti pada shalat maghrib, isya dan subuh. Nah pada saat itulah kesempatan membaca al-Quran dengan hafalan sangat menentukan. Menentukan dalam arti membantu sempurnanya shalat kita. Karena bacaan shalat dan al-Quran yang tidak baik akanberdampak pada kekurangsempurnaan shalat dan akhirnya bisa mengurangi nilai pahala shalat kita. Sementara yang kita lakukan adalah shalat fardhu yang memang Allah tegaskan untuk disempurnakan sebaik mungkin.
Tanpa hafalan yang memadai sulit rasanya bagi seorang imam untuk membuat jama'ahnya khusyuk dalam shalat. Apalagi shalat adalah ibadah yang paling mendekatkan seorang hamba muslim kepada Tuhannya.
Nah, pembaca sekalian, untuk memenuhi kebutuhan kita bisa menambah hafalan, maka ada beberapa tips menghafal bagi kita, terutama yang usianya di atas 23 tahun:
1. Kenali karakter dan pahala menghafal al-Quran di sisi Allah swt.
Menghafal al-Quran tujuannya untuk taqorrub atau mendekatkan diri kita kepada Allah. Baik ketika shalat ataupun ketika di luar shalat. Semakin banyak hafalan al-Quran seseorang maka akan semakin baik derajatnya di sisi Allah dan malaikat-Nya. Rasulullah saw bersabda: "Akan dikatakan kepada penghafal al-Quran di hari kiamat: "Bacalah hafalanmu, naiklah dan lantunkanlah dengan tartil (lancar), sesungguhnya kedudukanmu di surga sesuai dengan jumlah ayat atau hafalan yang pernah kamu baca."
2. Bagi orang dewasa, menghafal al-Quran itu sebaiknya dilakukan dengan strategi yang jitu. Saya katakan demikian karena otak dan memori orang dewasa berbeda dengan otaknya anak-anak yang notabene cepat dalam menghafal dan susah hilang. Berbeda dengan orang dewasa yang susah menghafal dan kalau sudah hafalan malah mudah sekali hilangnya. Bagi orang dewasa ketika menghafal harus menggunakan analisa dan pemahaman. Analisa dalam arti memahami artinya terlebih dahulu kemudian baru menghafal. Menganalisa ayat-ayat yang hendak dihafal baru kemudian mulai menghafalkannya.
Nah di sini, apabila seseorang sudah hafal beberapa surat maka diharapkan hafalannya akan kuat, lancar dan penuh penghayatan.
Ada seseorang yang apatis ketika dihadapkan dengan hafalan al Quran. Alasannya, bahwa otak dan ingatannya sudah butek dan tumpul. Tentu ucapannya ini berdasarkan pada ketidaktahuan dia tentang seluk-beluk menghafal dan proses yang akan dijalaninya.
Tapi tak apalah, mungkin itu salah satu pengalaman dia sepintas tentang hafal-menghafal al-Quran. Yang jelas jika anda ingin serius menghafal al-Quran maka yang harus diperhatikan adalah kemauan dan keseriusan. Mau menghafal meski di tengah gangguan kesibukan dan setumpuk aktifitas. Lalu, menyediakan waktu khusus untuk menghafal yang tidak bisa diganggu-gugat atau dikalahkan dengan pekerjaan yang lain.
Kemudian serius dalam menjalankannya. Serius belajar di bawah bimbingan seorang guru yang mumpuni dan berpengalaman. Sebab guru adalah murid yang sungguh-sungguh. Dia akan selalu menularkan rasa semangat menghafal kepada muridnya. Dan murid akan mendapatkan banyak suntikan semangat dan tip-tip baru dari pembimbingnya.
Dan satu hal lagi, jangan lupa berdoa kepada Allah agar senantiasa dimudahkan ketika menghafal dan dijadikan hafalannya itu sebagai wasilah (sarana) menjalankan ketaatan yang maksimal kepada-Nya.
Semoga bermanfaat bagi anda, amiin.
Wallahu a'lam bish-showab. ==> 
Sumber: Lintas Sahabat Al Quran

16 ALASAN MENGAPA KITA HARUS MENGHAFAL ALQURAN

Bisa membaca al-Qur'an itu keutamaan. Dan bisa menghafal al-Qur'an adalah lebih utama. Bisa memahami al-Qur'an itu adalah kewajiban. Dan paham ditambah hafal itu jauh lebih afdhal. Mengamalkan nilai-nilai al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari itu adalah tuntutan. Namun, mengamalkan karena termotivasi karena hafalan adalah lebih aman setiap saat.
Setidaknya itu yang harus kita renungkan sama-sama sebagai seorang muslim sejati. Ya, menghafal al-Qur'an merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan setiap muslim. Ia tidak akan bisa menerapkan Islam secara baik tanpa interaksi yang kuat dengan al-Qur'an sebagaimana para generasi sahabat dan salaf shaleh dahulu lakukan.
Untuk memotivasi kita agar bisa dekat al-Qur'an dan berjuang menghafalkan aya-ayatnya, maka setidaknya ada 16 alasan kenapa kita harus menghafal al-Qur'an:
1. Menghafal adalah landasan awal ketika Rasulullah menerima al-Qur'an dari malaikat Jibril alaihissalam.
Allah berfirman dalam al-Qur'an:
بل هو آيات بينات فى صدور الذين أوتوا العلم
Artinya: "Bahkan al-Qur'an itu adalah ayat-ayat yang menjelaskan (terdapat) di dalam dada-dada orang-orang yang diberikan ilmu.."(QS al-Al-Ankabut: 49).
Sungguh, betapa indahnya ayat ini yang menjelaskan tentang agungnya aktifitas dada orang-orang yang menghafal ayat-ayat Allah swt. Allah mensifatkan bahwa mereka adalah orang-orang yang diberikan ilmu. Lalu, apakah ada yang disebut ilmu selain yang termuat dalam al-Qur'an al-Karim?!
Ayat di atas menjelaskan bahwa Dia akan memilih dari sekian hamba-hamba-Nya di muka bumi untuk kemudian dada akan dijadikan sebagai wadah bagi firman-firman-Nya. Sungguh ini merupakan keutamaan yang besar.
Malah ketika kita mau memperhatikan kekhususan yang diberikan kepada umat ini, - di mana dada para ulamanya penuh dengan al-Qur'an- kita semua pasti akan mengetahui berharganya menjadi para penghafal kitab-Nya.
2. Al-Qur'an adalah sumber dan muara semua sistem dan undang-undang umat ini.
Karena al-Qur'an ini adalah undang-undang kita selaku umat Islam, maka kita wajib untuk berhukum dengannya dan menjadikannya sebagai sumber hukum bagi orang lain. Darinya referensi bagi semua persoalan dan tasyri' (perundang-undangan). Tidak ada persoalan yang kecil ataupun besar sekalipun melainkan dijelaskan secara jelas di dalamnya. Ini sebagaimana firman Allah dalam ayat-Nya:
ما فرطنا فى الكتاب من شيء
Artinya: "Tidaklah Kami berlebih-lebihan (dalam menjelaskan) di kitab ini sedikitpun.."
Dan firman-Nya:
وما كان ربك نسيا
Artinya: "Dan tidaklah Tuhanmu lupa."
Al-Qur'an ini adalah cahaya yang dibawa umat untuk menerangi seluruh manusia agar risalahnya tersampaikan dengan menyeluruh, layaknya sebuah umat yang dilahirkan untuk manusia seluruhnya dan sebagai saksi atas mereka di dunia dan akhirat.
3. Menghafal al-Qur'an adalah fardhu kifayah.
Sebagian ahli ilmu menegaskan bahwa menghafal al-Qur'an itu merupakan kewajiban atas umat ini. Yang apabila telah dilakukan oleh sebagian kaum, maka akan terbebaslah kaum yang lain dari dosanya.
Badruddin Zarkasyi mengatakan: "Sahabat-sahabat kami mengatakan, "Belajar al-Qur'an itu hukumnya fardhu kifayah. Dan kegiatan menghafalkannya adalah wajib atas umat ini."
4. Menghafal al-Qur'an itu berarti meneladani Rasulullah saw.
Allah telah menjadikan Rasulullah saw, Muhammad sebagai teladan yang baik bagi umat ini. Dan menghafal al-Qur'an itu sendiri adalah bagian dari meneladani sunnah-sunnahnya. Itu dikarenakan Rasulullah selalu menghafalkannya, rajin membacanya dan disimak oleh malaikat Jibril as. Demikian pula, Rasulullah menyimakkannya kepada para sahabatnya dan para sahabatnya menyimakkan kepada beliau.
5. Menghafal al-Qur'an juga sama dengan meneladani para salaf sholeh.
Menghafal al-Qur'an di masa kanak-kanak dan masa muda adalah bagian mencontoh salaf sholeh, menapaki jejak mujahadah (kesungguhan) mereka dan menempuh contoh jalan hidayah Allah. Dahulu, salaf sholeh memulai menghafal al-Qur'an sebelum menghafal ilmu-ilmu lain dan memberikan perhatian lebih kepadanya sebelum kepada disiplin keilmuan lainnya. Tidaklah anda membaca tentang biografi para ulama dahulu melainkan engkau pasti akan membaca di dalamnya bahwa ia, "menghafal al-Qur'an dahulu lalu baru kemudian menuntut ilmu-ilmu keislaman lainnya."
6. Menghafal al-Qur'an adalah karakteristik umat Rasulullah saw.
Imam Jazari mengatakan: "Dahulu itu, para ulama menukilkan al-Qur'an melalui dada-dada dan hati-hati yang dipenuhi hafalan al-Qur'an. Bukan melalui tulisan mushaf dan kitab-kitab. Inilah karakteristik yang paling mulia yang Allah berikan kepada umat ini."
Sungguh, aktifitas menghafal al-Quran ini akan senantiasa menjadi syiar bagi umat ini dan menjadi duri di kerongkongan musuh-musuh Islam.
Laura Faghliry, wanita orientalis mengatakan: "Sungguh, hari-hari ini kita tidak bisa membendung terjangan ombak keimanan ribuan umat muslim yang mampu mengulang-ngulan bacaan al-Qur'an dengan hafalan. Di Mesir sendiri jumlah huffazul qur'an (penghafal al-Qur'an) jauh melebihi jumlah kaum Nasrani yang mampu membaca Injil secara hafalan di seluruh Eropa."
James Minzez, seorang non Islam yang diharamkan mendapatkan cahaya al-Qur'an mengatakan: "Mungkin itulah, al-Qur'an merupakan kitab yang paling banyak dibaca manusia di atas dunia ini. Sungguh, ia adalah bacaan yang paling mudah dihafal manusia."
7. Menghafal al-Qur'an adalah proyek ibadah yang tidak mengenal bahasa kegagalan.
Takut gagal dan tidak berhasil saat ini sudah menjadi rintangan dan sekat yang menghalangi antara seseorang dan angan-angannya. Dan bisa jadi semua akhir dari semua proyek manusia adalah benturan keras yang terjadi karena sekat kegagalan dan ketidakmampuan untuk melanjutkan sebuah pekerjaan. Akan tetapi proyek menghafal al-Qur'an tidak akan pernah mengenal yang namanya pemikiran tersebut. Ketika seorang pemuda memulai pekerjaan menghafal al-Qur'an ini, kemudian berhenti dan melemah tekadnya sebelumnya selesai menghafal, apakah bisa dikatakan ia telah gagal sesungguhnya, misalnya saja ia telah menghafal beberapa juz?! Tentu saja usahanya tidak sia-sia dalam sekejap. Hanya saja hafalannya itu hilang sejenak. Seluruh waktu yang pernah ia kerahkan untuk membaca dan menghafal yang membuatnya mengorbankan segala kenikmatan dunia tentu saja adalah bagian dari ketaatan kepada Allah swt. Bisa dibayangkan, berapa surat dan berapa ayat yang pernah ia ulang-ulang?! Sementara setiap huruf akan dibalas dengan sepuluh kali lipat oleh Allah swt.
8. Menghafal al-Qur'an itu mendapat garansi kemudahan untuk semua orang.
Banyak orang yang bercita-cita bisa merealisasikan impiannya dan mengukir prestasi yang memuaskan. Namun, seringkali kemampuan akalnya menjadi penghalang untuk menggapai itu semua. Tapi tidak untuk al-Qur'an. Bisa kita saksikan betapa banyak orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik dan lemah dalam hafalan, tapi mampu menghafal al-Qur'an.
Qurthubi mengatakan tentang ayat: "Sungguh telah Kami mudahkan al-Qur'an untuk diambil pelajaran."(Qs al-Qomar: 17), yakni, "Kami mudahkan al-Qur'an ini untuk dihafal, dan akan Kami bantu mereka yang mau menghafal. Lalu, adakah orang yang mau menghafal lalu mendapatkan pertolongan-Nya?"
8. Penghafal al-Qur'an adalah keluarga Allah dan orang-orang pilihan-Nya.
Di antara penyempurnaan penghormatan Allah dalam menjaga kitab suci-Nya adalah dengan menjadi dari hamba-hamba-Nya yang hafal al-Qur'an. Sungguh itu merupakan sebuah kehormatan yang tidak ada bandingannya bagi manusia di dunia ini. Di mana dengan sifat itu seorang hamba yang fakir dan lemah menjadi keluarga dan orang-orang pilihan-Nya. Keluarga dan orang-orang pilihan-Nya itu tent lebih patut memperoleh rahmat, pemaafan, cinta dan dekat dengan-Nya tabaroka wata'alaa.
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik dari Rasulullah saw ia berkata: "Sesungguhnya Allah memiliki 'keluarga' di antara manusia sekalian." Para sahabat bertanya: "Siapa mereka, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Mereka adalah ahlul qur'an dan orang-orang pilihan-Nya." (HR. Ibnu Majah)
Silahkan saja setiap manusia bangga dengan predikat yang ia miliki di dunia ini. Entah itu ia ahli harta, ahli seni ataupun ahli olahraga. Silahkan pula sebut nama-nama itu semua pada setiap kamus yang ada dengan sifat dan pujiannya. Apakah ada yang lebih baik dari pada sifat yang dimiliki oleh seseorang yang bergelar 'keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya.'?
10. Menghormati Penghafal al-Qur'an berarti mengagungkan Allah swt.
Dari Abu Musa al-Asya'ri radiyallahu anhu ia berkata: Rasululla saw bersabda: "Di antara bentuk mengagungkan Allah adalah memuliakan orang tua yang muslim, memuliakan penghafal al-Qur'an yang taat dan menghormati setiap pemimpin yang adil." (HR. Abu Daud). Inilah dalil tentang ketinggian kedudukannya dan kebesaran perannya.
11.Akan ditempatkan bersama duta-duta yang mulia lagi berbakti (para malaikat).
Dari Aisyah radiyallahu anha bahwa nabi shallahu alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaan orang yang membaca al-Qur'an sementara ia hafal akan ditempatkan bersama para duta-duta Allah yang mulia lagi berbakti. Dan perumpamaan orang yang membacanya dalam keadaan berat namun ia tetap berusaha, maka baginya dua pahala."(HR. Bukhari).
Sudah tidak bisa pungkiri saat ini manusia begitu berbangga diri ketika menyandarkan diri kepada salah seorang pembesar atau seorang tokoh agama yang penuh dengan ketenaran. Bisa jadi itu pada bidang olahraga ataupun sia-sia yang penuh kebatilan. Sungguh itu merupakan kecelakaan besar karena keteledoran diri. Namun demikian indah bagi para penghafal al-Qur'an ketika mereka memilih bersama para duta-duta Allah yang suci (malaikat).
12. Akan memperoleh syafaat di hari kiamat.
13. Penghafal al-Qur'an orang yang seharusnya diirii (dalam arti yang positif)
Dalam hidup ini Allah telah melebihkan derajat satu golongan dengan golongan yang lainnya.
"ولقد فضلنا بعصهم على بعض وللآخرة أكبر درجات وأكثر تفضبلا"
Artinya: "Dan telah Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian yang lainnya. Dan negeri akhirat lebih besar derajatnya dan lebih banyak keutamaannya."(Qs al-Isra: 21)
Dari Ibnu Umar radiyallahu anhuma Rasulullah saw bersabda: "Tidak boleh merasa hasud melainkan pada dua golongan: "Seseorang yang Allah berikan kepadanya al-Qur'an, lalu ia membacanya siang dan malam. Dan seseorang yang Allah karuniakan hartan kekayaan lalu ia menginfakkan hartanya itu siang dan malam." (HR. Bukhari dan Muslim)
14. Para penghafal al-Qur'an akan berada di surga yang paling tinggi.
Rasulullah bersabda: "Akan dihadirkan penghafal al-Qur'an pada hari kiamat, lalu dikatakan kepadanya: "Wahai Robb, berikanlah ia hiasan." Maka iapun dikalungkan mahkota kemuliaan." Lalu dikatakan lagi, "Ya Robb, tambahkanlah ia." Maka ditambahkan mahkota kemuliaan kepadanya. Kemudian dikatakan lagi kepadanya: "Ya Robb, ridhoilah ia." Akhirnya dikatakan kepadanya, "Bacalah dan naiklah. Sesungguhnya bagimu setiap ayat adalah satu kebaikan." (HR. Tirmizi, Hakim dan hadits ini dihasankan statusnya oleh syekh Albani).
15. Menghafal al-Qur'an di antara sebab-sebab terbebasnya seseorang dari siksa neraka.
Rasulullah saw bersabda: "Seandainya al-Qur'an ini diletakkan di hati seorang mukmin, kemudian dilemparkan ke dalam neraka, niscaya tidak akan terbakar hatinya."(HR. Ahmad)
16. Bank Kebaikan.
Sabda nabi Saw: "Barangsiapa yang membaca satu ayat dalam al-Qur'an maka baginya satu kebaikan. Dan setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf. Tapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf."(HR. Tirmizi, ia mengatakan hadits ini hasan shahih).
Semoga Allah memudahkan kita untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang hafal dan memahami al-Qur'an serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, Amiin Ya Robbal a'lamin.
Wallahu a'lam bish-showab. di  Lintas Sahabat Al Quran

BUJUKAN SETAN LAKNATULLAH PADA PEMBACA AL QURAN

Iblis telah bersumpah atas nama Allah untuk menyesatkan manusia dan menggiring mereka ke neraka. Ia tidak akan membiarkan generasi umat ini mewariskan al-Qur’an kepada generasi selanjutnya. Ia tidak ingin keimanan mereka tumbuh agar mereka mudah tergoda, tidak ingin mereka berada di jalan yang lurus, dan tidak ingin mereka masuk surga.
Iblis sudah mengetahui betapa hebat pengaruh al-Qur’an terhadap generasi sahabat Rasulullah saw. Jika hal itu juga terjadi pada generasi selanjutnya (dan umat ini secara keseluruhan) jelas akan mempersulit langkah iblis menggoda umat. Sementara, iblis sama sekali tak mungkin merekayasa al-Qur’an, sebab Allah sendiri yang menjamin akan menjaganya.
Allah berfirman:
إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون
Artinya: “Sesungguhnya Kami yang menurunkan al-Qur’an, dan sungguh Kami pula yang akan menjaganya.“(Qs al-Hijr: 9).
Lalu, apa yang dilakukan setan terhadap al-Qur’an?!
Setan melancarkan aksinya sedikit demi sedikit. Pelan-pelan, ia menjauhkan umat Islam dari al-Qur’an. Pun jika ada yang berinteraksi dengannya, itu pada hal-hal yang tidak substantif. Al-Qur’an hadir di tengah umat dalam bentuk mushaf, namun nilai-nilainya hilang tanpa berbekas. Umat tidak menyadari jika Al-Qur’an sesungguhnya telah tersisih dalam kehidupan mereka.
Mushaf al-Qur’an dijumpai di mana-mana. Ayat-ayatnya berkumandang di mana-mana. Tak terhitung lembaga yang telah berhasil mencetak puluhan ribu para penghafal al-Qur’an. Sepanjang bulan Ramadhan, umat Islam rajin membacanya, berlomba-lomba mengkhatamkannya sebanyak mungkin untuk mendapatkan kebaikan dan pahalanya.
Itulah yang terjadi di tengah-tengah umat saat ini. Umat lebih menaruh perhatian kepada mushaf, bacaan dan hafalan al-Qur’an. Ketika ada seruan untuk kembali kepada nilai-nilai hakiki al-Qur’an, tidak ada respon dari mereka. Mereka tuli. Bahkan, dengan bangga mereka berkata, “Apalagi yang harus kami lakukan terhadap al-Qur’an setelah apa yang sudah kami lakukan sekarang? Bukankah jerih payah dan usaha keras kami sudah cukup?”
TIPU DAYA IBLIS......
Setan benar-benar telah berhasil membuat umat Islam secara pelan-pelan berpaling dan tak lagi mau memetik manfaat al-Qur’an. Itu tidak terjadi hanya dalam sehari, tetapi melalui proses dan telah berlangsung berabad-abad hingga sampai ke masa kita sekarang ini.
Yang dijadikan pintu masuk tipu daya setan adalah kebodohan dan hawa nafsu. Dari dua pintu itu muncul pintu-pintu lain yang mengantarkan seseorang ke tujuan yang diinginkan setan.
Sebenarnya setan tidak mempunya kekuatan langsung atas diri manusia. Kekuatan setan akan berpengaruh hanya jika bertemu hawa nafsu atau kebodohan. Buta terhadap hakikat dan tujuan Al-Qur’an adalah pintu besar tempat setan masuk untuk membujuk dan memperdayai manusia.
Pintu-pintu yang merupakan cabang dari dua pintu utama di atas -kebodohan dan hawa nafsu- sungguh tak terhitung jumlahnya. Semua menuju satu titik: membuat manusia berpaling dan tidak memetik manfaat hakiki al-Qur’an.
SETAN PANTANG MENYERAH
Yang pertama kali dilakukan setan agar umat Islam tak menghidupkan al-Qur’an adalah membujuk mereka untuk tidak membacanya, atau berbuat mereka menunda-nunda membacanya, atau menyibukkan mereka dengan pekerjaan lain.
Jika tak mampu menahan umat membaca al-Qur’an, setan akan menggoda mereka dengan membuat mereka lelah dan mengantuk, atau mendorong mereka membacanya karena hawa nafsu mendapatkan pahala tanpa merenungkan maknanya, atau membuat lidah mereka sulit membaca ayat-ayat, atau mengingatkan mereka tentang urusan-urusan lain sehingga mereka segera mengurungkan niat membacanya, atau mengarahkan mereka berfokus hanya kepada cara baca yang bagus.
Ibnu Hubairah mengatakan, di antara tipu daya setan adalah menjauhkan orang dari kemauan merenungi al-Qur’an. Setan tahu, petunjuk kebenaran al-Qur’an diraih dengan cara merenunginya. Setan berbisik, “Bahaya!” Orang pun akan berkata, “Aku tidak membaca al-Qur’an justru karena berhati-hati.”( Tadabbur al-Qur’an, al-Sunaidi, hal 48, dinukil dari Dzayl Thabaqot al-Hanabilah, Ibnu Rajab, 3/273).
Imam al-Ghazali berkata, “Di antara cara setan menjadikan orang-orang tidak memperdulikan kandungan al-Qur’an adalah membuat mereka menekuni secara berlebihan tata cara baca al-Qur’an. Setan selalu membisikkan bahwa mereka salah membaca huruf-huruf. Jika sudah begitu, bagaimana mereka punya waktu untuk mengungkap kandungan makna al-Qur’an?! Setan akan tertawa gembira.” (Ihya Ulumuddin, 1/439. 440)
Dalam kesempatan lain al-Ghazali berkata, “Jika merenungi petunjuk Nabi soal membaca al-Qur’an, bagaimana beliau tak menyalahkan model-model bacaan para sahabat, kita akan tahu, perhatian berlebihan terhadap cara membaca huruf al-Qur’an bukan termasuk hal yang pernah dicontohkan beliau.”(Ighatsah al-Lahfan, 1/254)
SETAN PASTI MENGGODA
Sudah menjadi janji setan bahwa ia akan menjauhkan umat dari pengaruh al-Qur’an -sejak surah pertama turun sampai kapan pun, agar mereka tersesat dari jalan yang lurus. Kita pun menjadi paham kenapa hanya ketika hendak membaca al-Qur’an saja seseorang diperintahkan membaca doa ta’awwudz atau memohon perlindungan dari godaan setan.
Allah berfirman, “Jika hendak membaca al-Qur’an, mohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.”(Qs an-Nahl: 98)
Suatu perintah khusus yang tidak dikaitkan dengan ritual lain seperti berzikir, berpuasa, bersedekah dan sebagainya.
Ini menjadi bukti jika setan akan selalu berusaha menjauhkan manusia dari al-Qur’an, menghalangi mereka memetik manfaat darinya. Setan tahu nilai yang dikandung al-Qur’an, kemampuannya menjadi terapi jiwa dan mengubah keadaan seseorang.
Ibnu Qoyyim -rahimahullah- mengatakan, “Setan menyeret pembaca al-Qur’an dengan sekawanan kuda sampai pembaca itu lupa pada tujuan pokok al-Qur’an: untuk direnungkan, dipahami, dan diketahui kehendak Allah terhadap al-Qur’an. Setan akan menghalangi pembaca untuk memahami tujuan al-Qur’an, sehingga ia tidak dapat memetik manfaat secara maksimal darinya. Itu sebabnya kita diperintahkan memohon perlindungan Allah dari setan ketika hendak membaca al-Qur’an.”(Qs Ighatsah Lahfan, 1/149)
Kita jadi mengerti mengapa ketika hendak membaca al-Qur’an terkadang kita teringat hal-hal yang sebelumnya tidak terpikirkan, membuat kita bingung, tenggelam memikirkannya, sampai kemudian tidak jadi membacanya. Atau terkadang kita tiba-tiba terserang kantuk ketika memulai membacanya.
Wallahu A’lam bish-Showab
Written by Hidayat H
Tuesday, 29 November 2011 19:26

HAMBATAN-HAMBATAN DLM MENGHAFAL AL-QUR'AN

Menghafal merupakan amal ibadah yang sangat mulia bagi seorang muslim. Saking mulianya aktifitas menghafal ini begitu berperan penting dalam ibadah ritual kita. Bagaimana tidak? Setidaknya ketika melakukan shalat lima waktu, hafalan ayat-ayat al-Qur'an akan banyak menentukan khusyu tidaknya shalat yang bersangkutan. Semakin banyak ia mempunyai hafalan al-Qur'an dan mampu meresapinya maka akan semakin nikmat ia dibuatnya. Begitu pula hal ini akan berlangsung ketika di luar shalat. Karena output tadabbut itu berimbas pada gerak-gerik kehidupan.
Berbicara tentang menghafal al-Qur'an dan seluk-beluknya, hampir sebagian kita pasti mengalami berbagai macam hambatan yang seringkali menyulitkan dan mengendurkan semangatnya. Agar hal ini tidak berkepanjangan terjadi pada diri Anda, setidak ada 2 macam hambatan tersebut, yaitu:
Hambatan Pertama: Banyak Lupa.
Memang secara tabiat lawan kata dari menghafal atau ingat itu adalah lupa. Apalagi kalau anda hadapkan dengan hafalan al-Qur'an yang sedang anda lakukan. Pasti itu akan terjadi banyak sekali.
Lalu, Bagaimana kita menaklukkan kendala lupa ini?
Anda harus membuat jadwal murojaah (review) apa yang sudah anda hafal itu. Sebagaimana anda membuat jadwal menghafal, maka begitu pula anda wajb membuat jadwal untuk murojaah.
Rasulullah Saw sebagai penghafal al-Qur'an pertama dari malaikat Jibril bersabda:
تعاهدوا هذا القرآن فو الذي نفسى بيده لهو أشد تفلتا من الإبل فى عقلها
"Jagalah al-Qur'an ini. Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, al-Qur'an ini lebih cepat hilang (dari ingatan seseorang) daripada ikatan yang ada pada seekor unta." (HR. Bukhari).
Jika anda tidak menjaga dengan serius hafalan anda itu secara kontinyu sedikit demi sedikit maka hafalan itu akan hilang dari benak anda.
Karenanya, sekali lagi jangan sampai proses murojaah terputus dari kegiatan menghafal anda secara mutlak. Malah harus selalu berjalan berdampingan.
Hafalan yang lancar dan melekat pasti akan membangkitkan rasa tsiqoh (percaya diri) di dalam jiwa dan menjadi daya rangsang yang sangat kuat untuk dievaluasi. Bahkan akan melahirkan di dalam jiwa rasa gembira dan bahagia yang tidak dirasakan oleh orang lain.
Kira-kira bagaimana caranya mengingat sesuatu yang amat penting di dalam memori?
Setidaknya ada 5 cara menjaga apa yang sudah anda hafalkan itu:
a. Selalu mengulang-ulangnya, sebab kalau tidak ia akan hilang dengan cepat tanpa bekas
Sungguh, tidak murojaah adalah dasar terjadinya kelupaan. Anda bisa mengatasinya dengan banyak-banyak mendengar hafalan anda itu atau memurojaahnya langsung bagaimana enaknya anda saja. Yang penting hafalan itu bisa tetap melekat dan mudah diingat kembali.
b. Memberikan perhatian penuh.
Ada sebuah kecenderungan alami untuk mengingat apa yang kita selalu perhatikan. Kita mengingat apa yang memang kita ingin ingat. Karenanya, berikanlah porsi yang banyak pada apa yang ingin anda hafal dan anda ingat. Dengan begitu anda akan mampu mengingat lebih baik lagi.
c. Buatlah Orientasi yang benar tentang hafalan Anda itu.
Ingat..! Anda akan susah mempelajari sesuatu apabila tidak memiliki orientasi dari mempelajarinya. Nah, ketika anda memiliki orientasi yang jelas maka Anda -Insya Allah- akan mudah melakukannya. Dan itu hafalan itu ke depan akan mudah dihadirkan kapan saja dengan baik dan lancar.
d. Pikirkanlah pada setiap apa yang berhubungan dengan yang Anda ingin ingat.
e. Rileks dan ambil nafas dalam-dalam.
Kapan saja jiwa kita bisa dihinggapi perasaan tertekan sehingga menyebabkan pengaruh pada memori. Solusinya bisa dengan sikap santai. Coba perhatkan misalnya seorang siswa setelah menerima lembaran jawaban maka ia akan menjumpai pertanyaan-pertanyaan yang sulit itu hadir di benaknya. Terkadang juga perasaan tertekan itu hilang dan memorinya kembali padanya.
Atau seorang khatib ketika usai menyampaikan khutbahnya, akan berseliwerang dalam ingatannya poin-poin indah yang baru saja ia sampaikan.
Sungguh, bersikap rileks, menarik nafas panjang-panjang dan memejamkan kedua mata akan membantu anda memanggil berbaga informasi yang memang sudah anda di memori anda.
Hambatan Kedua: Bosan dan Futur (melemah)
Apa kira-kira yang Anda lakukan ketika rasa malas dan futur menghantui?
a. Sadarilah bahwa anda pasti akan melalui kondisi seperti ini.
Solusinya: Berhenti sejenak dari kegiatan hafal-menghafal dengan tujuan mengembalikan pikiran segar anda, dan mengulang konsentrasi. Curhatlah kepada orang-orang yang lebih paham dari anda, seperti misalnya curhat kepada guru, sahabat dekat atau kelurga anda.
b. Ingatkan diri Anda tentang pentingnya merampungkan apa yang sudah menjadi impian anda itu.
c. Kembali kepada khittah (awal mula menghafal itu untuk apa?)
d. Lakukan latihan-latihan berpikir alam bawah setiap kali anda merasa futur.
Itulah beberapa resep cespleng perihal seluk-beluk hambatan menghafal al-Qur'an. Mudah-mudahan bisa membantu anda melanjutkan hafalan anda di tempat anda masing-masing. Dan salam cepat menghafal, semoga Allah meridhoi amal kita ini, Amiin
Salam saya
(Hidayatullah, Lc al-Hafizh)