Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Saturday 20 February 2016

Metode ATM Plus, Amati, Tiru, Modifikasi + Inovasi & Kreasi


“ Tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari”
Semua Karya Yang Baru, adalah merupakan Up Date Versi Terbaru dari Karya lama yang sudah ada sebelumnya.
Inilah yang membedakan kemampuan Daya Cipta manusia, dengan Daya Cipta Tuhan.

Sahabat..
Bangsa jepang dikenal sebagai bangsa yang maju, bukan karena dia menemukan segala sesuatu yang menjadi produk unggulannya sekarang… namun karena ia meniru ide orang lain, produk orang lain, jasa orang lain dan menjadikannya lebih bagus, lebih ringan, lebih menarik, lebih hemat, lebih modis dll.

Di Bisnis apapun sama, jika anda ingin mendapatkan banyak ide, kenapa tidak melihat, bisnis apa saja yang sudah sukses di luar negeri, atau di kota lain, dan kemudian tiru idenya dan buat lebih baik lagi.

Istilah cepatnya adalah: ATM.
  • Amati = Lihat apa yang berjalan bagi orang lain, apa yang dikerjakan dan sukses.
  • Tiru = Kemudian tiru prinsip-prinsipnya, caranya, ikuti gayanya jika perlu, dan…
  • Modifikasi = Jadikan sedikit berbeda, berikan warna dan pengalaman anda sendiri, jadikan sedikit atau banyak lebih baik.
Nah kini anda dapat mempunyai produk dan jasa yang tidak harus berasal dari ide sendiri. Tidak harus menjadi penemu, melainkan menjadi inovator. Buat sedikit lebih baik.

Dalam NLP, diajarkan bila kita ingin meraih sukses yang sama dengan seseorang yang telah meraih sukses sebelumnya, kita bisa melakukan sebuah tekhnik yang namanya modeling.

Saya yakin kita semua secara sadar atau tidak sadar melakukan apa yang disebut modeling ini. Coba saja perhatikan bagaimana cara kita berpakaian, cara kita makan, cara kita berbicara, cara dalam komunikasikan ide Anda, cara kita mengelola waktu, dan lain sebagainya. Saya yakin apa yang kita lakukan dalam keseharian kita pasti meniru apa yang orang lain lakukan atau ajarkan.

Tentu saja saat kita melakukan modeling hasil yang akan kita dapatkan akan sama dengan sosok yang kita model. Nah, saya mau menantang kita melakukannya lebih jauh. Mari kita tidak hanya melakukan modeling saja. Lakukan juga modifikasi dan menambahkan sesuatu yang baru dan berbeda terhadap apa yang kita lakukan.

Berani melakukan berbeda adalah kunci untuk kita menjadi unggul. Amati dan tiru seseorang yang sudah terbukti suksesnya, kemudian lakukan beberapa penambahan atau modifikasi. Apalagi dalam melakukan modifikasi yang kita lakukan merupakan ciri khas kita.`Tetaplah menjadi diri sendiribelajar dari yang terbaik, amati, tiru, modifikasi, dan akhirnya beranilah melakukan berbeda!

Sahabat, bukankah semua pengalaman belajar kita awalnya adalah dari mengamati kemudian menirukan secara persis apa yang dilakukan guru-guru di sekolah kita dulu. Awalnya hanya mengamati kemudian kita tirukan. Dan ketika kita telah memperoleh input data yang banyak serta pengalaman yang cukup, akhirnya kita mampu untuk memodifikasi segala pengetahuan yang pernah kita peroleh. Menambahi di sana-sini sesuai dengan selera dan kebutuhan kita. Sehingga akhirnya munculah sebuah inovasi baru dan terciptalah sebuah karya baru.

Sedikit kembali ke pangalaman saya mengenai ATM ini yakni, Saya pernah berbincang-bincang dengan sahabat saya, dimana perbincangan itu membicarakan tentang Copy Paste, beliau mengatakan kalau hidup ini adalah tergantung pada kita, mau mengkopy yang mana, entah kita akan mengkopy hal-hal baik dari orang sukses dan mempastenya ke diri kita sendiri dan sebaliknya, kontan saja saya langsung tersenyum, saya pun mengatakan bisa aja kamu menemukan kata-kata lucu yang bisa langsung di ingat. Beliau juga mengatakan kalau ATM Atau Copy Paste Atau (Amati Tiru Modifikasi) ini perlu juga guru yang berpengalaman di bidangnya agar tolok ukur yang ada bisa terlihat jelas hasilnya, Juga tingkat kedalaman modelling kita bisa menembus hingga ke level Belief dari orang yang sedang kita model. Karena Belief atau Mindset orang sukses inilah yang merupakan Kekuatan utama dari kesuksesannya, begitu katanya.

Sukses dari meniru, kenapa Tidak
SuryaPost.com - Pada saat ini hampir tidak ada produk-produk yang diluncurkan di pasar tidak ditiru, sampai-sampai kita sendiri harus bingung memedakan mana barang yang asli atau tiruan, atau istilah sekarang ASPAL (Asli Tapi Palsu ).

Seperti kata seorang Raja yang terkenal ribuan tahun yang lalu yaitu Raja Salomo berkata “ Tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari” tentu pernyataan tersebut tidak keseluruhannya benar. Namun bukan berarti tidak ada penemuan baru. Namun secara konseptual sebagian besar penemuan-penemuan yang ada saat ini merupakan hasil pengembangan atau peniruan dari hal-hal yang telah ada sebelumnya. Pesawat Helikopter yang dirancang dengan meniru binatang Capung., pesawat terbang meniru binatang burung.

Untuk membuktikan bahwa kita bisa sukses dari meniru, coba kita lihat negara Jepang. Pada awal-awal berakhirnya perang Dunia II negara Jepang terkenal sebagai Negara Peniru. Kekalahan negara Jepang pada Perang Duni II telah mengubah cara pandang mereka untuk berambisi menjadi negara militer dalam merebut pengaruh bagi dunia. Pada tahun 1940-1050an, ketika banyaknya penemuan-penemuan yang diciptakan bayak negara seperti negara-negara Eropa, sebagian mayoritas negara sepakat untuk bergabung dengan konvensi untuk perlindungan hak kekayaan intelektual atau di Indonesia dikenal dengan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual ). Namun apa yang dilakukan Jepang, ternyata mereka tidak mau bergabung, tentu mereka mendapat cemooh dari banyak negara. Kenapa hal ini dilakukan? Agar para ilmuan ataupun anak-anak muda yang berpotensi bisa dengan bebas meniru setiap produk-produk serta teknologi –teknologinya yang dihasilkan negara asal konseptual.

Hasilnya, saat ini kita bisa melihat bagaimana Jepang menjadi negara yang sangat maju. Malahan negara Jepang menjadi negar Inovator.

Bagi kita kesuksesan seperti negara Jepang dapat dijalankan didalam bisnis. Kita dapat meniru bisnis apa yang menjadi primadona pada saat ini. Lihat juga negara China, setiap produk elektronik yang baru keluar kepasaran pasti barang tiruannya ada bahkan hingga kendaraan motor ataupun mobil, istilah sekarang barang “made in China “. Kita belajar untuk meniru setiap bisnis yang dilakukan orang lain, ikuti seperti yang mereka lakukan , pada saat ini dikenal dengan istilah ATM (Amati Tiru dan modifikasi ).

Dalam berbisnis tahap meniru adalah tahap yang memang harus kita lalui untuk mendapat kesuksesan. Kita perlu inspirasi dari orang atau perusahaan lain untuk menjalankan bisnis yang akan kita jalani. Meniru kesuksesan produk-produknya, keberhasilan strategi pemasarannya, kemasan, dst. Dalam tahap awal dalam berbisnis meniru adalah baik namun meniru secara terus-menerus adalah keliru. Kita jangan hanya mampu sekedar sebagai peniru tapi kita dituntup untuk melakukan inovasi, pengembangan dan modifikasi terhadap keunggulan bisnis kita bila bisnis kita telah mampu bertahan.

Jangan malu untuk meniru bila ingin sukses, Karena meniru adalah baik untuk tahap permulaan kemudian raihlah prestasi yang lebih gemilang dari yang anda tiru, maka anda bisa dikatakan layak sebagai golongan orang sukses. Itulah salah satu cara membuat kesuksesan pada diri kita.(Keep Moving Forward). By: Sandro RS
Sumber : Sukses dari meniru, kenapa Tidak - SuryaPost.com

Ingin Kurangi Risiko? Menirulah!
Bagi para entrepreneur pemula, menelurkan sebuah produk atau jasa yang sama sekali baru justru membuat bisnisnya terpapar risiko kegagalan lebih tinggi. Hingga tingkatan tertentu, peniruan atau imitasi malah dapat membuat bisnis baru bertahan dan maju terus, sebagaimana dikemukakan oleh Marty Zwilling di caycon.com.

Namun, imitasi ini bukan sembarang imitasi. Anda bisa saja meniru konsep produk atau layanan yang telah terlebih dahulu sukses di pasaran untuk kemudian menyempurnakan kelemahan-kelemahannya. Zwilling tidak menyarankan Anda semua untuk mengadopsi konsep bisnis orang lain mentah-mentah tetapi lakukan peningkatan yang inovatif kepada sebuah produk atau jasa yang telah terbukti berhasil dan digemari banyak konsumen.

Bukti keberhasilan menggunakan pendekatan ini sudah banyak ditemui di sekitar kita. Amati bagaimana orang Jepang memasuki industri mobil atau bagaimana McDonalds meniru White Castle, atau bagaimana Wal-Mart menyempurnakan konsep bisnis dengan pendekatan volume tinggi dengan harga terjangkau. Setelah Anda memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha baru yang berhasil dengan cara ini, Anda bisa memutuskan apakah teknologi impian Anda masih bisa diterapkan dengan baik dan sesuai atau tidak.

Dalam dunia usaha, peniruan memang tidak mendapatkan tempat. Orang-orang cenderung memandang rendah sebuah usaha baru yang terlihat sebagai klon (salinan/ kopi) dari usaha sejenis yang lebih dahulu ada dan sukses besar. Bahkan di beberapa kasus, orang terpaksa mendirikan sebuah usaha klon karena benar-benar tidak memiliki ide sendiri untuk ditawarkan.

Inilah beberapa alasan mengapa peniruan yang ditambah dengan inovasi akan menyelamatkan usaha Anda di fase awal perkembangannya:
  1. Menghindari biaya dalam jumlah tinggi.
    Secara statistik, biaya yang harus dikeluarkan oleh penemu pertama sebuah teknologi baru setidaknya sepertiga lebih tinggi dari jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh inovator selanjutnya dalam bidang yang sama. Tentunya penemu pertama akan mendapatkan hak paten. Namun persyaratan pemberitahuan hal paten ke khalayak ramai justru membuat peniruan menjadi lebih mudah dan ahli teknologi yang cerdas bisa melindungi hak paten dengan efektif.
  2. Belajar dari pesaing dan pengadopsi pertama.
    Penelitian pasar lebih berguna jika telah ada pasar dan pelanggan yang nyata. Jangan hanya menyalin format yang telah sukses dan strategi yang terbukti manjur tetapi juga belajarlah dari apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan produk/ jasa pesaing. Dengan begitu, Anda bisa menghindari biaya yang tidak perlu.
  3. Lebih mudah untuk menemukan investor.
    Bahkan bank dan investor ekuitas pun lebih senang dengan sebuah model bisnis yang telah terbukti keberhasilannya daripada sebuah model bisnis yang sama sekali baru dan belum terbukti. Mungkin inilah mengapa bank lebih sering menyetujui pembelian waralaba hingga mencapai 70%, sementara itu bank lebih jarang memberikan dukungan keuangan bagi usaha-usaha baru dengan model bisnis yang sama sekali baru dan asing.
  4. Peniruan memacu kemajuan.
    Jika sebuah produk atau proses telah terbukti nilainya, akan ada lebih banyak orang yang mau mengerjakannya, bertekad untuk lebih kompetitif, akan ditemukan cara-cara yang lebih cepat dan mudah untuk meningkatkan basisnya daripada jika satu perusahaan mempertahankan monopoli. Peniru yang baik sering membuat si penemu pertama kewalahan.
  5. Coba pasar atau negara baru.
    Peniru yang baik secara aktif mencari sebuah pasar atau negara baru sebagai inovasi lebih daripada sebagai sebuah teknologi baru. Meskipun dunia semakin kecil dan kecil, sangat sedikit usaha kecil yang bisa mendanai hak paten atau bahkan menjual produknya di seluruh negara yang relevan sekaligus. Jika negara atau pasar itu terletak di negara asal Anda, utamakan untuk menggarapnya lebih dulu.
Tentunya Anda masih harus melaksanakan banyak pekerjaan rumah dan penelitian pasar. Hanya karena sebuah konsep bisa sukses di satu pasar, tidak berarti konsep yang sama akan bisa sukses di pasar lainnya. Selain itu, peniruan yang dilakukan tanpa disiplin operasional yang normal dan perencanaan strategis akan gagal, seperti usaha baru lain yang dikelola dengan buruk.

Singkatnya, jika Anda ingin sukses di tahap awal usaha, salah satu cara terbaik ialah dengan mencontoh bisnis terbaik di sektor usaha yang kita tekuni, kemudian pikirkan bagaimana kita bisa melakukannya dengan cara yang berbeda atau bahkan lebih baik. Inovasi kita bisa saja berupa lokasi yang lebih baik, layanan yang lebih memuaskan, atau penentuan harga yang lebih terjangkau dan rasional, atau kemampuan untuk memberikan fitur teknologi terkini. Setidaknya peniruan akan memberikan peluang untuk meraup laba agar bisnis tetap berjalan dan mempelajari pengalaman untuk bisa mewujudkan impian yang lebih besar. Bisa saja, apa yang kita tiru dari pesaing akan menjadi inovasi yang merebut perhatian pasar. 

Metode Efektif Menghafal Al Qur’an

Sesuatu yang paling berhak dihafal adalah Al Qur’an, karena Al Qur’an adalah Firman Allah, pedoman hidup umat Islam, sumber dari segala sumber hukum, dan bacaan yang paling sering diulang-ulang oleh manusia. Oleh Karenanya, seorang penuntut ilmu hendaknya meletakan hafalan Al Qur’an sebagai prioritas utamanya. Berkata Imam Nawawi : “ Hal Pertama (yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu) adalah menghafal Al Quran, karena dia adalah ilmu yang terpenting, bahkan para ulama salaf tidak akan mengajarkan hadits dan fiqh kecuali bagi siapa yang telah hafal Al Quran. Kalau sudah hafal Al Quran jangan sekali- kali menyibukan diri dengan hadits dan fikih atau materi lainnya, karena akan menyebabkan hilangnya sebagian atau bahkan seluruh hafalan Al Quran. “ (Imam Nawawi, Al Majmu’,(Beirut, Dar Al Fikri, 1996) Cet. Pertama, Juz : I, hal : 66))

Di bawah ini beberapa langkah efektif untuk menghafal Al Qur’an yang disebutkan para ulama, diantaranya adalah sebagai berikut :
Langkah Pertama : Pertama kali seseorang yang ingin menghafal Al Qur’am hendaknya mengikhlaskan niatnya hanya karena Allah saja. Dengan niat ikhlas, maka Allah akan membantu anda dan menjauhkan anda dari rasa malas dan bosan. Suatu pekerjaan yang diniatkan ikhlas, biasanya akan terus dan tidak berhenti. Berbeda kalau niatnya hanya untuk mengejar materi ujian atau hanya ingin ikut perlombaan, atau karena yang lain.
Langkah Kedua : Hendaknya setelah itu, ia melakukan Sholat Hajat dengan memohon kepada Allah agar dimudahkan di dalam menghafal Al Qur’an. Waktu sholat hajat ini tidak ditentukan dan doa’anyapun diserahkan kepada masing-masing pribadi. Hal ini sebagaimana yang diriwayat Hudzaifah ra, yang berkata :
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا حزبه أمر صلى
“ Bahwasanya Rosulullah saw jika ditimpa suatu masalah beliau langsung mengerjakan sholat. “
Langkah Ketiga : Memperbanyak do’a untuk menghafal Al Qur’an.
Do’a ini memang tidak terdapat dalam hadits, akan tetapi seorang muslim bisa berdo’a menurut kemampuan dan bahasanya masing-masing. Mungkin anda bisa berdo’a seperti ini :
اللهم وفقني لحفظ القرآن الكريم ورزقني تلاوته أناء الليل وأطراف النهار على الوجه الذي يرضيك عنا يا أرحم الراحمين .
“Ya Allah berikanlah kepada saya taufik untuk bisa menghafal Al Qur’an, dan berilah saya kekuatan untuk terus membacanya siang dan malam sesuai dengan ridhal dan tuntunan-Mu , wahai Yang Maha Pengasih “.
Langkah Keempat : Menentukan salah satu metode untuk menghafal Al Qur’an. Sebenarnya banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk menghafal Al Qur’an, Masing-masing orang akan mengambil metode yang sesuai dengan dirinya. Akan tetapi di sini hanya akan disebutkan dua metode yang sering dipakai oleh sebagian kalangan, dan terbukti sangat efektif :
Metode Pertama : Menghafal per satu halaman ( menggunakan Mushaf Madinah ). Kita membaca satu lembar yang mau kita hafal sebanyak tiga atau lima kali secara benar, setelah itu kita baru mulai menghafalnya. Setelah hafal satu lembar, baru kita pindah kepada lembaran berikutnya dengan cara yang sama. Dan jangan sampai pindah ke halaman berikutnya kecuali telah mengulangi halaman- halaman yang sudah kita hafal sebelumnya. Sebagai contoh : jika kita sudah menghafal satu lembar kemudian kita lanjutkan pada lembar ke-dua, maka sebelum menghafal halaman ke-tiga, kita harus mengulangi dua halaman sebelumnya. Kemudian sebelum menghafal halaman ke-empat, kita harus mengulangi tiga halaman yang sudah kita hafal. Kemudian sebelum meghafal halaman ke-lima, kita harus mengulangi empat halaman yang sudah kita hafal. Jadi, tiap hari kita mengulangi lima halaman : satu yang baru, empat yang lama. Jika kita ingin menghafal halaman ke-enam, maka kita harus mengulangi dulu empat halaman sebelumnya, yaitu halaman dua, tiga, empat dan lima. Untuk halaman satu kita tinggal dulu, karena sudah terulangi lima kali. Jika kita ingin menghafal halaman ke-tujuh, maka kita harus mengulangi dulu empat halaman sebelumnya, yaitu halaman tiga, empat, lima, dan enam. Untuk halaman satu dan dua kita tinggal dulu, karena sudah terulangi lima kali, dan begitu seterusnya.
Perlu diperhatikan juga, setiap kita menghafal satu halaman sebaiknya ditambah satu ayat di halaman berikutnya, agar kita bisa menyambungkan hafalan antara satu halaman dengan halaman berikutnya.
Metode Kedua : Menghafal per- ayat , yaitu membaca satu ayat yang mau kita hafal tiga atau lima kali secara benar, setelah itu, kita baru menghafal ayat tersebut. Setelah selesai, kita pindah ke ayat berikutnya dengan cara yang sama, dan begiu seterusnya sampai satu halaman. Akan tetapi sebelum pindah ke ayat berikutnya kita harus mengulangi apa yang sudah kita hafal dari ayat sebelumnya. Setelah satu halaman, maka kita mengulanginya sebagaimana yang telah diterangkan pada metode pertama.
Untuk memudahkan hafalan juga, kita bisa membagi Al Qur’an menjadi tujuh hizb ( bagian ) :
  1. Surat Al Baqarah sampai Surat An Nisa’
  2. Surat Al Maidah sampai Surat At Taubah
  3. Surat Yunus sampai Surat An Nahl
  4. Surat Al Isra’ sampai Al Furqan
  5. Surat As Syuara’ sampai Surat Yasin
  6. Surat As Shoffat sampai Surat Al Hujurat
  7. Surat Qaf sampai Surat An Nas
Boleh juga dimulai dari bagian terakhir yaitu dari Surat Qaf sampai Surat An Nas, kemudian masuk pada bagian ke-enam dan seterusnya.
Langkah Kelima : Memperbaiki Bacaan.
Sebelum mulai menghafal, hendaknya kita memperbaiki bacaan Al Qur’an agar sesuai dengan tajwid. Perbaikan bacaan meliputi beberapa hal, diantaranya :
a/ Memperbaiki Makhroj Huruf. Seperti huruf ( dzal) jangan dibaca ( zal ), atau huruf ( tsa) jangan dibaca ( sa’ ) sebagaimana contoh di bawah ini :
ثم —— > سم / الذين —- > الزين
b/ Memperbaiki Harakat Huruf . Seperti yang terdapat dalam ayat-ayat di bawah ini :
1/ وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمات ( البقرة : 124 ) —- > )إبراهيمُ ﴾
2/ وَكُنْت ُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِيكُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ ( المائدة : 116 )
وَكُنْت ُ < ——— > كُنْتَ
3/ أَفَمَنْ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ أَحَقُّ أَنْيتَّبَعَ أَمْ مَنْ لَا يَهِدِّي إِلَّا أَنْ يُهْدَى (ونس : 35 ) —- > أم من لا يَهْدِي
4/ رَبَّنَا أَرِنَا الَّذَيْنِ أَضَلَّانَا مِنَالْجِنِّ وَالْإِنْسِ ( فصلت :29 ) —– > الَّذِين
5/ فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِيالنَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ ﴾ الحشر: 17) —– > خالدِين فيها
Langkah Keenam : Untuk menunjang agar bacaan baik, hendaknya hafalan yang ada, kita setorkan kepada orang lain, agar orang tersebut membenarkan jika bacaan kita salah. Kadang, ketika menghafal sendiri sering terjadi kesalahan dalam bacaan kita, karena kita tidak pernah menyetorkan hafalan kita kepada orang lain, sehingga kesalahan itu terus terbawa dalam hafalan kita, dan kita menghafalnya dengan bacaan tersebut bertahun-tahun lamanya tanpa mengetahui bahwa itu salah, sampai orang lain yang mendengarkannya akhirnya memberitahukan kesalahan tersebut.
Langkah Ketujuh : Faktor lain agar bacaan kita baik dan tidak salah, adalah memperbanyak untuk mendengar kaset-kaset bacaan Al Qur’an murattal dari syekh yang mapan dalam bacaannya. Kalu bisa, tidak hanya sekedar mendengar sambil mengerjakan pekerjaan lain, akan tetapi mendengar dengan serius dan secara teratur. Untuk diketahui, akhir-akhir ini – alhamdulillah – banyak telivisi-telelivisi parabola yang menyiarkan secara langsung pelajaran Al Qur’an murattal dari seorang syekh yang mapan, diantaranya adalah acara di televisi Iqra’ . Tiap pekan terdapat siaran langsung pelajaran Al Qur’an yang dipandu oleh Syekh Aiman Ruysdi seorang qari’ yang mapan dan masyhur, kitapun bisa menyetor bacaan kita kepada syekh ini lewat telpun. Rekaman dari acara tersebut disiarkan ulang setiap pagi. Selain itu, terdapat juga di channel ” Al Majd “, dan channel- channel televisi lainnya. Acara-acara tersebut banyak membantu kita di dalam memperbaiki bacaan Al Qur’an.
Langkah Kedelapan : Untuk menguatkan hafalan, hendaknya kita mengulangi halaman yang sudah kita hafal sesering mungkin, jangan sampai kita sudah merasa hafal satu halaman, kemudian kita tinggal hafalan tersebut dalam tempo yang lama, hal ini akan menyebabkan hilangnya hafalan tersebut. Diriwayatkan bahwa Imam Ibnu Abi Hatim, seorang ahli hadits yang hafalannya sangat terkenal dengan kuatnya hafalannya. Pada suatu ketika, ia menghafal sebuah buku dan diulanginya berkali-kali, mungkin sampai tujuh puluh kali. Kebetulan dalam rumah itu ada nenek tua. Karena seringnya dia mengulang-ulang hafalannya, sampai nenek tersebut bosan mendengarnya, kemudian nenek tersebut memanggil Ibnu Abi Hatim dan bertanya kepadanya : Wahai anak, apa sih yang sedang engkau kerjakan ? “ Saya sedang menghafal sebuah buku “ , jawabnya. Berkata nenek tersebut : “ Nggak usah seperti itu, saya saja sudah hafal buku tersebut hanya dengan mendengar hafalanmu.” . “ Kalau begitu, saya ingin mendengar hafalanmu “ kata Ibnu Abi Hatim, lalu nenek tersebut mulai mengeluarkan hafalannya. Setelah kejadian itu berlalu setahun lamanya, Ibnu Abi Hatim datang kembali kepada nenek tersebut dan meminta agar nenek tersebut menngulangi hafalan yang sudah dihafalnya setahun yang lalu, ternyata nenek tersebut sudah tidak hafal sama sekali tentang buku tersebut, dan sebaliknya Ibnu Abi Hatim, tidak ada satupun hafalannya yang lupa. Cerita ini menunjukkan bahwa mengulang-ulang hafalan sangatlah penting. Barangkali kalau sekedar menghafal banyak orang yang bisa melakukannya dengan cepat, sebagaimana nenek tadi. Bahkan kita sering mendengar seseorang bisa menghafal Al Qur’an dalam hitungan minggu atau hitungan bulan, dan hal itu tidak terlalu sulit, akan tetapi yang sulit adalah menjaga hafalan dan mengulanginya secara kontinu.
Langkah Kesembilan : Faktor lain yang menguatkan hafalan adalah menggunakan seluruh panca indra yang kita miliki. Maksudnya kita menghafal bukan hanya dengan mata saja, akan tetapi dibarengi dengan membacanya dengan mulut kita, dan kalau perlu kita lanjutkan dengan menulisnya ke dalam buku atau papan tulis. Ini sangat membantu hafalan seseorang. Ada beberapa teman dari Marokko yang menceritakan bahwa cara menghafal Al Qur’an yang diterapkan di sebagian daerah di Marokko adalah dengan menuliskan hafalannya di atas papan kecil yang dipegang oleh masing-masing murid, setelah mereka bisa menghafalnya di luar kepala, baru tulisan tersebut dicuci dengan air.
Langkah Kesepuluh : Menghafal kepada seorang guru.
Menghafal Al Qur’an kepada seorang guru yang ahli dan mapan dalam Al Qur’an adalah sangat diperlukan agar seseorang bisa menghafal dengan baik dan benar. Rosulullah saw sendiri menghafal Al Qur’an dengan Jibril as, dan mengulanginya pada bulan Ramadlan sampai dua kali katam.
Langkah Kesebelas : Menggunakan satu jenis mushaf Al Qur’an dan jangan sekali-kali pindah dari satu jenis mushaf kepada yang lainnya.Karena mata kita akan ikut menghafal apa yang kita lihat. Jika kita melihat satu ayat lebih dari satu posisi, jelas itu akan mengaburkan hafalan kita. Masalah ini, sudah dihimbau oleh salah seorang penyair dalam tulisannya :
العين تحفظ قبل الأذن ما تبصر فاختر لنفسك مصحف عمرك الباقي .
“ Mata akan menghafal apa yang dilihatnya- sebelum telinga- , maka pilihlah satu mushaf untuk anda selama hidupmu.”
Yang dimaksud jenis mushaf di sini adalah model penulisan mushaf. Di sana ada beberapa model penulisan mushaf, diantaranya adalah : Mushaf Madinah atau terkenal dengan Al Qur’an pojok, satu juz dari mushaf ini terdiri dari 10 lembar, 20 halaman, 8 hizb, dan setiap halaman dimulai dengan ayat baru. Mushaf Madinah ( Mushaf Pojok ) ini paling banyak dipakai oleh para pengahafal Al Qur’an, banyak dibagi-bagikan oleh pemerintah Saudi kepada para jama’ah haji. Cetakan-cetakan Al Qur’an sekarang merujuk kepada model mushaf seperti ini. Dan bentuk mushaf seperti ini paling baik untuk dipakai menghafal Al Qur’an.
Di sana ada model lain, seperti mushaf Al Qur’an yang dipakai oleh sebagian orang Mesir, ada juga mushaf yang dipakai oleh sebagain orang Pakistan dan India, bahkan ada model mushaf yang dipakai oleh sebagian pondok pesantren tahfidh Al Qur’an di Indonesia yang dicetak oleh Manar Qudus , Demak.
Langkah Keduabelas : Pilihlah waktu yang tepat untuk menghafal, dan ini tergantung kepada pribadi masing-masing. Akan tetapi dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, disebutkan bahwasanya Rosulullah saw bersabda :
إن الدين يسر ، ولن يشاد الدين أحد إلا غلبه ، فسددوا وقاربوا و أبشروا ، واستعينوا بالغدوة والروحة وشئ من الدلجة
“ Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidak ada yang mempersulit diri dalam agama ini kecuali dia akan capai sendiri, makanya amalkan agama ini dengan benar, pelan-pelan, dan berilah kabar gembira, serta gunakan waktu pagi, siang dan malam ( untuk mengerjakannya ) “ ( HR Bukhari )
Dalam hadist di atas disebutkan waktu pagi ,siang dan malam, artinya kita bisa menggunakan waktu-waktu tersebut untuk menghafal Al Qur’an. Sebagai contoh : di pagi hari, sehabis sholat subuh sampai terbitnya matahari, bisa kita gunakan untuk menghafal Al Qur’an atau untuk mengulangi hafalan tersebut, waktu siang siang, habis sholat dluhur, waktu sore habis sholat Ashar, waktu malam habis sholat Isya’ atau ketika melakukan sholat tahajud dan seterusnya.
Langkah Ketigabelas : Salah satu waktu yang sangat tepat untuk melakukan pengulangan hafalan adalah waktu ketika sedang mengerjakan sholat –sholat sunnah, baik di masjid maupun di rumah. Hal ini dikarenakan waktu sholat, seseorang sedang konsentrasi menghadap Allah, dan konsentrasi inilah yang membantu kita dalam mengulangi hafalan. Berbeda ketika di luar sholat, seseorang cenderung untuk bosan berada dalam satu posisi, ia ingin selalu bergerak, kadang matanya menengok kanan atau kiri, atau kepalanya akan menengok ketika ada sesuatu yang menarik, atau bahkan kawannya akan menghampirinya dan mengajaknya ngobrol . Berbeda kalau seseorang sedang sholat, kawannya yang punya kepentingan kepadanya-pun terpaksa harus menunggu selesainya sholat dan tidak berani mendekatinya, dan begitu seterusnya.
Langkah Keempatbelas : Salah satu faktor yang mendukung hafalan adalah memperhatikan ayat-ayat yang serupa (mutasyabih) . Biasanya seseorang yang tidak memperhatikan ayat-ayat yang serupa ( mutasyabih ), hafalannya akan tumpang tindih antara satu dengan lainnya. Ayat yang ada di juz lima umpamanya akan terbawa ke juz sepuluh. Ayat yang mestinya ada di surat Surat Al-Maidah akan terbawa ke surat Al-Baqarah, dan begitu seterusnya. Di bawah ini ada beberapa contoh ayat-ayat serupa ( mutasyabihah ) yang seseorang sering melakukan kesalahan ketika menghafalnya :
– ﴿ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ﴾ البقرة 173 < ———— > ﴿ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ) المائدة 3 ، والأنعام 145، و النحل 115
– ( ذلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّين بغير الحق ) البقرة : 61
( إن الذين يكفرون بآيات اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّين بغير حق ) آل عمران : 21
( ذلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الأنبياء بغير حق ) آل عمرن : 112
Untuk melihat ayat –ayat mutasyabihat seperti ini secara lebih lengkap bisa dirujuk buku – buku berikut :
  • Duurat At Tanzil wa Ghurrat At Ta’wil fi Bayan Al Ayat Al Mutasyabihat min Kitabillahi Al Aziz , karya Al Khatib Al Kafi.
  • Asrar At Tikrar fi Al Qur’an, karya : Mahmud bin Hamzah Al Kirmany.
  • Mutasyabihat Al Qur’an, Abul Husain bin Al Munady
  • ‘Aunu Ar Rahman fi Hifdhi Al Qur’an, karya Abu Dzar Al Qalamuni
Langkah Kelimabelas : Setelah hafal Al Qur’an, jangan sampai ditinggal begitu saja. Banyak dari teman-teman yang sudah menamatkan Al Qur’an di salah satu pondok pesantren, setelah keluar dan sibuk dengan studinya yang lebih tinggi, atau setelah menikah atau sudah sibuk pada suatu pekerjaan, dia tidak lagi mempunyai program untuk menjaga hafalannya kembali, sehingga Al-Qur’an yang sudah dihafalnya beberapa tahun di pesantren akhirnya hanya tinggal kenangan saja. Setelah ditinggal lama dan sibuk dengan urusannya, ia merasa berat untuk mengembalikan hafalannya lagi. Fenomena seperti sangat banyak terjadi dan hal itu sangat disayangkan sekali. Boleh jadi, ia mendapatkan ijazah sebagai seorang yang bergelar ” hafidh ” atau ” hafidhah “, akan tetapi jika ditanya tentang hafalan Al- Qur’an, maka jawabannya adalah nihil.
Yang paling penting dalam hal ini bukanlah menghafal, karena banyak orang bisa menghafal Al Qur’an dalam waktu yang sangat singkat, akan tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita menjaga hafalan tersebut agar tetap terus ada dalam dada kita. Di sinilah letak perbedaan antara orang yang benar-benar istiqamah dengan orang yang hanya rajin pada awalnya saja. Karena, untuk menjaga hafalan Al Qur’an diperlukan kemauan yang kuat dan istiqamah yang tinggi. Dia harus meluangkan waktunya setiap hari untuk mengulangi hafalannya. Banyak cara untuk menjaga hafalan Al Qur’an, masing-masing tentunya memilih yang terbaik untuknya. Diantara cara untuk menjaga hafalan Al Qur’an adalah sebagai berikut :
  • Mengulangi hafalan menurut waktu sholat lima waktu. Seorang muslim tentunya tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu, hal ini hendaknya dimanfaatkan untuk mengulangi hafalannya. Agar terasa lebih ringan, hendaknya setiap sholat dibagi menjadi dua bagian, sebelum sholat dan sesudahnya. Sebelum sholat umpamanya :i sebelum adzan, dan waktu antara adzan dan iqamah. Apabila dia termasuk orang yang rajin ke masjid, sebaiknya pergi ke masjid sebelum adzan agar waktu untuk mengulangi hafalannya lebih panjang. Kemudian setelah sholat, yaitu setelah membaca dzikir ba’da sholat atau dzikir pagi pada sholat shubuh dan setelah dzkir sore setelah sholat Ashar. Seandainya saja, ia mampu mengulangi hafalannya sebelum sholat sebanyak seperempat juz dan sesudah sholat seperempat juz juga, maka dalam satu hari dia bisa mengulangi hafalannya sebanyak dua juz setengah. Kalau bisa istiqamah seperti ini, maka dia bisa menghatamkan hafalannya setiap dua belas hari, tanpa menyita waktunya sama sekali. Kalau dia bisa menyempurnakan setengah juz setiap hari pada sholat malam atau sholat-sholat sunnah lainnya, berarti dia bisa menyelesaikan setiap harinya tiga juz, dan bisa menghatamkan Al Qur’an pada setiap sepuluh hari sekali. Banyak para ulama dahulu yang menghatamkan hafalannya setiap sepuluh hari sekali.
  • Ada sebagian orang yang mengulangi hafalannya pada malam saja, yaitu ketika ia mengerjakan sholat tahajud. Biasanya dia menghabiskan sholat tahajudnya selama dua jam. Cuma kita tidak tahu, selama dua jam itu berapa juz yang ia dapatkan. Menurut ukuran umum, kalau hafalannya lancar, biasanya ia bisa menyelesaikan satu juz dalam waktu setengah jam. Berarti, selama dua jam dia bisa menyelesaikan dua sampai tiga juz dengan dikurangi waktu sujud dan ruku.
  • Ada juga sebagian teman yang mengulangi hafalannya dengan cara masuk dalam halaqah para penghafal Al Qur’an. Kalau halaqah tersebut berkumpul setiap tiga hari sekali, dan setiap peserta wajib menyetor hafalannya kepada temannya lima juz berarti masing-masing dari peserta mampu menghatamkan Al Qur’an setiap lima belas hari sekali. Inipun hanya bisa terlaksana jika masig-masing dari peserta mengulangi hafalannya sendiri-sendiri dahulu.
Referensi:
  1. Hadist riwayat Abu Daud ( no : 1319 ), dishohihkan oleh Syekh Al Bani dalam Shohih Sunan Abu Daud , juz I, hal. 361
  2. Untuk mengetahui secara lebih lengkap tentang derajat hadits tersebut bisa dirujuk : Abu Umar Abdullah bin Muhammad Al Hamadi, Al Asinatu Al Musyri’atu fi At Tahdhir min As Solawat Al Mubtadi’ah, ( Kairo, Maktabah At Tabi’in, 2002 ) Cet Pertama, hal. 97 -120
  3. Ibid, hal.21-39
  4. Abu Abdur Rahman Al Baz Taufiq, Ashal Nidham Li Hifdhi Al Qur’an, ( Kairo, Maktabah Al Islamiyah, 2002 ) Cet. Ke-Tiga, Hal. 13
  5. Ali bin Umar Badhdah, Kaifa Tahfadu Al Qur’an, hal. 6
  6. Ibid. hal 12
  7. Abu Dzar Al Qalamuni, ‘Aunu Ar Rahman fi Hifdhi Al Qur’an, ( Kairo, Dar Ibnu Al Haitsam, 1998 ) Cet Pertama, hal.16
  8. Abu Abdur Rahman Al Baz Taufiq, Op. Cit, Hal. 15
  9. Imam Nawawi, Al Majmu’,( Beirut, Dar Al Fikri, 1996 ) Cet. Pertama, Juz : I, hal : 66

KAMUS KATA MAKAN DALAM BAHASA JAWA



Meskipun setiap makhluk ciptaan Tuhan  sama-sama memiliki bahasa yang berfungsi sebagai media komunikasi, namun kenyataannya antara makhluk satu dengan lainnya tak selalu memiliki kesamaan.   Sebagai contoh adalah bahasa manusia dengan bahasa binatang, keduanya tentu akan berbeda.            Perbedaan itu bahkan juga bisa ditemukan masih dalam wujud makhluk yang serupa, misalnya pada manusia, manusia suatu daerah tentu akan ada perbedaan dengan manusia daerah lain.
Dari perbedaan yang ada, kita bisa menemukan keuntungan secara langsung yaitu bisa menandai asal-usul mereka.    Selain itu, dari perbedaan pula kita akan bisa menemukan keragaman dan peradaban yang ada pada satu daerah.
Terlepas dari perbedaan yang mampu menjadi keragaman, pada satu daerah ada pula bahasa yang sejatinya memiliki arti serupa namun akan dikategorikan berbeda berdasarkan tingkat penggunaannya.   Sebagai contoh adalah ungkapan kata “makan” dalam bahasa Jawa akan menemukan beragam istilah.

Istilah Makan dalam Bahasa Jawa

Madhang

Beberapa orang mendeskripsikan madhang berasal dari kata dasar (ater-ater) berbunyi “padhang,”  bahasa Jawa yang terjemahannya adalah terang.        Madhang digunakan sebagai istilah karena setelah makan akan memperoleh pengelihatan mata yang terang alias padhang. Istilah madhang ini dipakai sebagai bahasa pergaulan orang Jawa dalam kesehariannya.

Mangan

Berasal dari kata ‘mengo,‘ huruf E dibaca seperti saat melafalkan kata “semoga,” dan O dilafalkan sebagaimana pada kata Purwokerto, memiliki definisi ‘terbuka’.       Dari kata ini, mangan diidentikkan dengan gerakan membuka mulut untuk dimasuki makanan.   Serupa dengan kata madhang, penerapan kata mangan juga acap digunakan sebagai bahasa keseharian juga.

Dalad

Sejatinya dalad memiliki arti sama dengan “mangan,” karena bahasa ini merupakan bahasa prokemnya orang-orang Jogjakarta, yang dikenal dengan bahasa bagongan –dagadu.

Dahar

Kata dahar diikonotasikan dengan ritual sembahyang bagi umat muslim pada pagi hari demi kelancaran rezeki, yaitu sholat Dhuha.        Dari situ dapat ditarik kesimpulan bahwa dahar diasumsikan berasal dari kata duha sebagai ungkapan dalam menikmati rejeki, oleh karenanya kata dahar diterapkan sebagai bahasa “halus” kepada orang yang kita hormati.

Nedho

Nedha (nedho) ditengarai sebagai singkatan dari kata “nentremke dhadha.”    Memiliki makna bahwa makan mampu membuat tentram bagi hari kita yang terdapat dalam dada.

Nguntal

Biasa digunakan untuk mengistilahkan memakan obat dengan bantuan air minum sehingga nggak perlu dikunyah, artinya obat itu ditelen bulat-bulat dan diguyur air guna mendorongnya masuk ke dalam perut.

Ngganyang

Ngganyang merupakan istilah yang digunakan untuk mengungkapkan makan sesuatu dengan tidak dimasak dahulu, misalnya ikan mentah , atau bisa juga buah mentah.

Nggabru & Nyiak

Istilah nggabru dan nyiak merupakan dua istilah yang serupa, yaitu mengonsumsi sebuah makanan hasil dari mencuri.   Kata “nyiak” memang berupa pencurian makanan lalu dinikmati,  sedangkan kata “nggabru lebih pada makan di warung namun gak bayar.

Mbadhog & Nggaglak & Nyekek

Mbadhog & Nggaglak & Nyekek, adalah tiga kata yang dikategorikan sebagai bahasa kasar bahkan sangat kasar dan biasanya hanya digunakan untuk mengungkapkan perilaku makan pada sebuah binatang. 
Maem
maem, biasanya sih di pakai kalo lawan bicara kita anak kecil atau pembicaraan antar anak kecil
contoh: “Aku  maem lawuh iwak ” (saya makan dengan lauk ikan)

Istilah lain yang berhubungan

Dari berbagai istilah yang memiliki definisi hampir serupa di atas, di Jawa akan dikenal pula istilah lain yang masih berhubungan dengannya;
  1. Tanduk
    Merupakan istilah berasal dari kata “tando” yang memiliki arti timbunan, sehingga tandukbisa didefinisikan sebagai kata “menimbun” atau “menambah.”        Jadi tanduk memiliki arti menambah lagi dalam piring yang sama.
  2. Mindho
    Asal kata “pindho,” merupakan kata yang memiliki arti “kedua,” setelah kata “pisan” yang berarti pertama. Dalam bahasa Inggris, kata pindho ini senada dnegan kata ‘second.’            Mindho adalah aktivitas makan yang kedua kalinya, sehingga mindho juga bisa saja didefisikan sebagai makan siang (lunch) karena merupakan aktivitas makan yang keduakalinya dalam hari yang sama.
  3. Rolasan
    “Rolas” merupakan kata berbahasa Jawa yang memiliki arti “duabelas,” acap digunakan sebagai istilah makan pada sekitar pukul 12.00 siang. Sama artinya dengan lunch.
  4. Wolon
    Memiliki asal kata “wolu,” memiliki arti delapan. Yaitu makan pada pukul 8.00 pagi, biasanya berupa aktivitas menikmati hidangan ringan sambil ngeteh ataupun ngopi pada sekitar pukul 8:00 pagi
  5. Ingon
    Merupakan istilah yang digunakan sebagai ungkapan makan bareng-bareng dan rame-rame, biasanya ditempat orang punya gawe ataupun hajatan. [uth]

DOWNLOAD ARABINDO

Download Arabindo, Software Belajar Bahasa Arab Mandiri

Sekarang dijaman yang canggih ini tidak susah lagi untuk mempelajari bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa internasional sekaligus bahasa agama kita. Semua dari kita diharuskan memahami bahasa Arab.

Dan pada kesematan ini, setelah susah payah saya mencari software ini akhirnya ketemu juga. Karena sebenarnya banyak beredar di internet tentang software ini tapi sekian banyak yang saya lihat semua filenya error dan blank. Alhamdulillah dengan izin dan pertolongan Allah akhirnya saya menemukan yang sempurnanya.

Namanya arabindo dari arabindo.co.nr yang dikembangkan oleh Muhammad Yusuf Adifitrah. Aplikasi yang dirancang sebagai program belajar mandiri yang mudah dipelajari oleh orang Indonesia yang paling awam dalam Bahasa Arab sekalipun. Sebagai syarat wajibnya hanya satu, anda adalah orang yang mahir dan gemar membaca Al-Qur'an. Dengan kedua modal tersebut, anda dipersilakan mengunduh Aplikasi ARABINDO ini.




Dapatkan puluhan software secara offline dan murah dengan memesan kepada kami.klik "Pesan DVD-nya" [recomended]. Atau anda juga bisa mendapatkan software ini dengan mendownloadnya. Dan juga dapatkan berbagai bonus dan kelebihannya.
Apabila link-nya rusak, hilang atau sudah dihapus oleh pengupload harap segera hubungi admin atau apabila file software terlalu besar ataupun susah untuk didownload, dan tidak punya waktu untuk mendownload anda dapat memesan DVD puluhan bahkan ratusan software dari web ini dan selamatkan kuota anda. Kami siap mengirim ke tempat anda.

PETUNJUK PENGGUNAAN
  • Mulailah belajar dari Qawaid (Tata Bahasa) terlebih dahulu secara berurut.
  • Sambil mempelajari Qawaid, boleh diselingi dengan belajar Hiwar (Percakapan).
  • Setiap materi dalam Hiwar dan Qira'ah harus anda buka pula file audio (MP3)-nya yang kami sertakan secara terpisah di folder "MP3 Arabindo" dalam CD ini.
  • Setiap kata Bahasa Arab yang terdapat dalam Hiwar dan Qira'ah bisa dicari artinya dalam Qamus.
  • Manfaatkanlah tombol navigasi Back (panah kiri) dan Forward (panah kanan) pada toolbar di atas untuk memudahkan berpindah kembali ke halaman yang tadi sudah anda buka.
  • Bila Windows XP anda belum mendukung setting Arabic, cobalah disetting lebih dahulu.
  • Bila setting Arabic tidak berhasil, cobalah install font "Traditional Arabic" yang kami sertakan dalam CD ini dengan meng-copy dan paste kedua file font tersebut ke folder C:/Windows/Fonts. 
SETTING ARABIC PADA WINDOWS XP
  1. Klik tombol Start lalu klik Control Panel lalu klik Language and Regional Options
  2. Klik Add Other Languages lalu klik tab Languages
  3. Beri tanda centang pada kotak Install files for complex script ....
  4. Klik tombol Apply lalu OK
  5. Klik tombol Add lalu pada Input Language cari pilihan Arabic (Saudi Arabia) lalu klik OK
  6. Klik lagi tombol Apply lalu klik Key Setting
  7. Klik kalimat Switch between input languages lalu klik tombol Change Key Sequence
  8. Beri tanda centang pada kotak Switch input languages kemudian pilih dan ingat salah satu cara berpindah antar mode English >< Arabic lalu klik OK
  9. Berpindah (klik) pada tab Advanced lalu beri tanda centang pada kotak Extend support of ... lalu klik tombol OK
  10. Klik tab Advanced kemudian di bawah kalimat Select a language to match ... cari dan pilih Arabic (Saudi Arabia) lalu klik tombol OK
  11. Bila system meminta Restart klik OK 
  12. Selamat Belajar Bahasa Arab!

BUKU-BUKU PEMBERLAJARAN BAHASA ARAB

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Alhamdulillah Kitab Silsilah Ta’limiyyah Lughoh Al Arobiyyah [سلسلة تعليم اللغة العربية]  dapat di download di blog ini komplit dari Mustawa Awwal, Mustawa Tsani, Mustawa Tsalist & Mustawa Robi’,
Silahkan download kitabnya di bawah ini dengan format PDF, mudah-mudahan dapat diambil faidahnya

Kitab Silsilah Ta'limu Lughotu Al Arobiyyah
Kitab Silsilah Ta’lim Al-Lughah Al-Arabiyyah Mustawa Awwal
Kitab Silsilah Ta’lim Al-Lughah Al-Arabiyyah Mustawa Tsani
Kitab Silsilah Ta’lim Al-Lughah Al-Arabiyyah Mustawa Tsalist
Kitab Silsilah Ta’lim Al-Lughah Al-Arabiyyah Mustawa Robi’

"BOSO JOWO KOK DILAWAN..!!" (=Bahasa jawa kok dilawan)



Ada orang bule Australia datang ke pondok pesantren, dan bertanya kepada kyai...
Bule : "Kenapa kyai kalau mengajar, kitabnya masih menggunakan bahasa jawa? Di zaman globalisasi ini kenapa tidak ditingkatkan dengan menggunakan bahasa inggris?"
Kyai : "Karena kalau diajarkan dalam bahasa inggris, tidak akan mampu menafsirkan semua kosakata dalam AlQur’an maupun hadits, lha bahasa inggris itu sangat sederhana. Bahasa jawa itu bahasa yang sangat kaya dan sangat kompleks."
Rupanya si bule tadi merasa tersinggung mendengar penjelasan sang kyai yang mengatakan bahasa Inggris tidak mampu menafsirkan, dan kalah dengan bahasa jawa.
Bule : "Bagaimana anda bisa mengatakan bahasa jawa itu bahasa yang sangat kaya dan sangat kompleks, serta bisa menjadi bahasa pengetahuan? Padahal faktanya selama ini, bahasa Inggris lah yang paling kompleks!"
Kyai : "Tidak! Bahasa inggris itu memang sangat sangat sederhana. Saya kasih contoh, coba anda lihat! itu yang berwarna kuning keemasan yang ada di sawah. Orang inggris menyebutnya apa?"
Bule : "Rice!"
Kyai : "Orang disini. menyebutnya PARI atau PANTUN ( padi ). Padi itu kalau dipanen namanya GABAH, sedangkan inggris menyebutnya RICE. GABAH itu kalau diambil satu biji, namanya LAS, tapi orang inggris tetap menyebutnya RICE. GABAH kalau sudah terkelupas kulitnya, dinamakan WOS / BERAS, orang inggris tetap menyebut RICE. BERAS Padi kalau patah 2 atau 3, namanya MENIR, orang inggris tetap menyebutnya RICE. BERAS kalau sudah dimasak namanya SEGO atau SEKUL ( NASI ), orang inggris masih saja menyebutnya RICE. NASI kalau cuma 1 butir, namaya UPO, lagi-lagi orang inggris. menyebutnya RICE. NASI yang dimasak sedikit lebih lama, bagian bawahnya dinamakan INTIP atau KERAK, inggris masih menyebut RICE. NASI yang sudah kering namanya KARAK, inggris tetap menyebutnya RICE. Dari 1 kosakata saja, penafsiran namanya bisa bermacam-macam, sedangkan bahasa inggris tidak bisa menafsirkan tersebut. Apa bahasa jawa ini tidak lebih tinggi dan sangat sangat kompleks dibandingkan bahasa inggris yang sederhana tersebut?...
Si Bule : yes yes yes ....
Itulah kehebatan bahasa jawa...

Doa Agar Dunia Mengejarmu Tanpa Kau Mengejarnya

Diriwayatkan bahwa seorang Sahabat mengeluh kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata:
"Ya Rasulallah, kenapa dunia seolah-olah tidak menginginkanku, semua usahaku bangkrut, peternakan dan pertaniankupun selalu gagal panen.? Sambil tersenyum Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan tentang tasbihnya para Malaikat serta tasbihnya penghuni alam semesta yaitu kalimat:
ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺤﻤﺪﻩ ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ ﻭﺍﺳﺘﻐﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ
SUBHANALLAH WA BIHAMDIHI SUBHANALLAHIL 'AZHIM WASTAGHFIRULLAH
Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah 100 kali sebelum terbit Fajar.
Maka dunia akan memohon kepada Allah agar engkau miliki (mengejarmu tanpa kau mengejarnya)"
Selang beberapa bulan kemudian, sahabat tadi kembali lagi dan bercerita:
"Ya Rasulallah sekarang aku bingung dengan hartaku kemana harus aku letakkan hasil usaha dan peternakanku karena banyaknya."
(Diriwayatkan oleh Al Khatib Al Baghdadi dari Imam Malik Rahimahullah. Dikutip dari Kitab ﺃﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﻔﺮﺝ oleh Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki)
Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki.

PENTINGNYA Membaca, Diskusi, dan Menulis


Mahasiswa merupakan generasi muda yang memiliki peranan penting dalam proses maju dan berkembangnya suatu bangsa. Tanggung jawab untuk meneruskan keberlangsungan negara merupakan tugas generasi muda, termasuk mahasiswa di dalamnya. Sehingga mahasiswa dituntut untuk memiliki potensi dan semangat yang luar biasa. Menjadikan mahasiswa yang luar biasa, cerdas, serta berbudi pekerti luhur yang sejalan dengan negara dan bangsa Indonesia memang tidaklah mudah, untuk itu mahasiswa harus benar-benar menghayati dimana dirinya ditempatkan. Budaya membaca, diskusi, dan menulis merupakan budaya yang bagus dikembangkan dan dilestarikan untuk menjawab tanggung jawab generasi muda mendatang.
Mahasiswa tanpa membaca, diskusi, dan menulis selayaknya perang tanpa membawa senjata, karena dari ketiga tradisi tersebut mahasiswa mendapatkan banyak pengetahuan. Membiasakan membaca adalah suatu hal yang dapat dikatakan wajib bagi mahasiswa, karena dengan membaca dapat memperoleh banyak informasi-informasi baru dan ilmu pengetahuan yang tak terbatas. Buku mampu membawa keliling dunia tanpa beranjak dari tempat membaca. Buku mampu memberikan ide-ide serta inspirasi yang luar biasa, jadi sudah seharusnya membaca menjadi sebuah kebiasaan dan kesenangan demi bertambahnya wawasan.
Membaca memberikan pengetahuan yang sangat banyak, untuk itu agar ilmu yang diperoleh dengan membaca bisa dibagikan kepada orang lain, diskusi merupakan salah satu cara untuk menyampaikannya. Diskusi memberikan banyak manfaat, seperti: memperoleh dan menambah wawasan serta informasi baru, berbagi ilmu, belajar menghargai pendapat orang lain, membiasakan berpikir kritis, memperoleh teman dan lain sebagainya. Budaya diskusi yang edukatif sangat penting dikembangkan dikalangan mahasiswa, sehingga pola pikirnya jauh lebih berkembang dan terbuka.
Zaman sejarah dimulai sejak ditemukannya tulisan, di mana manusia menuliskan peradabannya untuk mengenang peristiwa penting dan segala aktifitas manusia yang menjadi perhatian pada masanya. Sehingga selain membaca dan berdiskusi, mahasiswa perlu melestarikan budaya menulis untuk mengabadikan hal-hal penting yang akan menjadi sejarah di masa depan. Manusia tentu memiliki keterbatasan untuk mengingat, sehingga tulisan dapat dijadikan sebagai suatu bahan pengingat. Selain itu sebagai mahasiswa, menulis dapat dijadikan sebagai sebuah sarana yang positif dan edukatif untuk menyampaiakan banyak hal dan mengkritisi permasalahan-permaslahan yang ada. Menulis memungkinkan penulis untuk berbagi ilmu kepada lebih banyak orang, karena tulisan dapat dipublikasikan dan memungkinkan semua orang dapat membacanya.
Tiga budaya mahasiswa yang tidak hanya cukup dengan dijaga dan dilestarikan saja, tapi harus pula selalu dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mahasiswa bukakanlah sekumpulan manusia tanpa pergerakan, setidaknya bergerak untuk diri sendiri dan masyarakat sekitarnya. Melalui budaya membaca, diskusi, dan menulis akan menjadikan mahasiswa semakin memahami diri dan tujuan hidupnya, serta dapat memahami diri untuk mendukung kemajuan bangsanya.

ISIS ADALAH BUATAN NON ISLAM

Berikut ini bukti- Bukti bahwa ISIS bukanlah buatan islam.
#1. KEKEJAMAN LUAR BIASA
Tak berbeda dengan Israel, ISIS pun telah melakukan serentet aksi kekejaman di sejumlah negara di Timur Tengah, seperti Suriah, Irak, Yaman, Libya, dan Afghanistan. ISIS bukan hanya membantai manusia dengan berondongan senapan mesin, roket, dan bom, tapi ISIS juga sampai hati menyembelih manusia dan memisahkan kepala dari tubuhnya hanya dengan menggunakan pisau tumpul. ISIS juga akan tetap membunuh para korbannya meski mereka dalam kondisi lemah dan telah meratap minta ampun. Tak ada satupun kelompok Islam sejak jaman Nabi Muhammad yang melakukan kejahatan manusia begitu rupa sebagaimana ISIS melakukannya saat ini.
#2. CENDERUNG MEMBUNUH MUSLIM
Dari track record aktifitasnya, ISIS seolah segaja diciptakan hanya untuk membunuhi kaum Muslim. Sedikitnya 15 ribu Muslim tewas dibantai ISIS tanpa ampun. ISIS dengan bangga memamerkan tangannya yang penuh lumuran darah para pembaca Syahadat.
#3. TIDAK MEMBELA PALESTINA
Sejak serangan pertama Israel atas Gaza 8 Juli 2014 lalu, hingga 1700 nyawa warga Palestina melayang sia-sia, ISIS terbukti memilih bersembunyi dari pada harus berperang melawan Israel. (Baca Pemimpin ISIS keturunan Yahudi)
#4. TIDAK MENYERANG NEGARA SEKUTU
Gerakan dahsyat ISIS seketika cair ketika berhadapan dengan seluruh negara sekutu negara sekutu, yakni Amerika, Israel, Inggris, Perancis, dan Kanada. ISIS juga diketahui tidak menyerang fasilitas negara sekutu di negara-negara yang disusupinya.
#5. TIDAK DISERANG NEGARA SEKUTU
Aksi teror dan kekejaman perang ISIS di sejumlah negara Muslim yang menewaskan puluhan ribu manusia tidak pernah mengetuk negara sekutu untuk menghukum ISIS ataupun menyeret ISIS ke mahkamah internasional. (Baca: Serangan AS ke ISIS hanya tipuan belaka)
#6. PENOLAKAN AMERIKA MENUMPAS ISIS DI IRAK
Amerika dan Inggris dengan tegas menolak permintaan Perdana Menteri Irak, Nouri Al-Maliki, untuk membantu krisis negara 1001 malam itu dalam menghadapi kejahatan perang ISIS.
(Update 15/8/14)
Nah, dibulan Agustus 2014, Amerika menyerang ISIS/IS di Irak, dunia sempat heboh, namun apa yang diserang, da berapa jumlah korban ISIS? Rupanya semua itu dalih Amerika saja, padahal tujuannya hanya untuk melindungi kepentingan Amerika saja. (Baca: Serangan AS ke ISIS hanya tipuan belaka).
#7. SEKUTU ANGKAT KAKI DARI SURIAH
Saat terjadi pembunuhan massal yang dilakukan ISIS di Suriah negara sekutu tiba-tiba justru memilih mundur teratur dalam konflik di negeri yang semula paling aman di dunia tersebut.
#8. MERUSAK SITUS AGAMA ISLAM
ISIS diketahui telah merusak masjid dan situs-situs sejarah penting Islam. Terakhir Makam Nabi Yunus dan Nabi Daniel pun tak luput dihancurkan ISIS.
#9. GERAKAN ISIS DI LUAR AJARAN ISLAM
Tak ada satupun ajaran Islam yang membenarkan praktek ajaran ISIS dan tak ada satupun gerakan Islam sejak 14 abad silam yang pernah melakukan seperti apa yang dilakukan ISIS. Pendirian negara Khilafah Islam (negara Islam) tidak dibenarkan di sebuah wilayah yang berpotensi menimbulkan polemik horizontal, apalagi dengan cara pembantaian yang teramat keji.
ISIS dengan aksinya telah sukses memecah konsentrasi dan kesolidan umat Islam di Timur Tengah. Hingga hari ini ISIS dengan kekejamannya masih terus leluasa melakukan pembunuhan demi pembunuhan mengerikan.
Keanehan ISIS membuat dunia yakin, bahwa ISIS bukanlah sebuah kelompok yang murni berasal dari ajaran dan akidah Islam. Karena ISIS merupakan Islam sempalan yang sengaja diciptakan untuk kepentingan tertentu dan untuk mengambil keuntungan tertentu. Sebuah kesamaan misi visi ISIS dengan Yahudi dan Komunis, yakni memusnahkan umat Islam dari muka bumi.
#10. PIMPINAN ISIS ADALAH YAHUDI TULEN
Sejumlah media asing, diantaranya Veterans Today, mengabarkan pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi adalah orang Yahudi tulen. Yang paling mengejutkan adalah, disebutkan bahwa dia sejatinya adalah agen Mossad (dinas rahasia luar negeri Israel).
Disebutkan bahwa nama asli Abu Bakar al-Baghdadi adalah Emir Daash alias Simon Elliot alias Elliot Shimon. Dia lahir dari orang tua Yahudi dan direkrut serta dilatih Mossad untuk membuat kekacauan di kawasan Timur Tengah serta melancarkan perang urat syaraf terhadap masyarakat Arab dan muslim.
Hal ini makin menguatkan bocoran rahasia dari mantan agen NSA (dinas rahasia Amerika Serikat) Edward Snowden, yang menyebut ISIS sebenarnya adalah bentukan dari intelijen Amerika Serikat, Inggris, dan Israel. Mereka menciptakan sebuah organisasi militer yang mengklaim kekhalifahan Islam dengan Abu Bakar al-Baghdadi diusung sebagai khalifah untuk untuk menarik para teroris dari seluruh dunia bergabung di dalamnya.
Bukti nyata bahwa ISIS adalah bentukan Israel makin menguat ketika organisasi militer ini justru menyerang negara-negara Arab yang sedang kacau, diantaranya Irak dan Suriah.
ISIS kini telah menguasai sebagian wilayah Suriah dan Irak. Di Suriah mereka mendirikan pusat pemerintahan di Raqqa dan berhasil menguasai kota besar Mossul di Irak.
Mengklaim sebagai organisasi militer bernafas Islam, kelompok ini justru meledakkan makam Nabis Yunus dan mengancam akan meledakkan Ka`bah (Kiblat umat muslim se-dunia). ISIS juga tak tertarik membantu perjuangan di Palestina yang saat ini sedang diserang Israel habis-habisan.
Parahnya di Indonesia, ISIS justru mendapat simpati dari sejumlah orang yang langsung sukarela mendaftarkan diri sebagai pengikut. Tanpa menyelidiki atau mencari kebenaran informasi tentang ISIS, sedikitnya 56 orang Indonesia sukarela menjadi anggota ISIS.
Bahkan BIN (Badan Intelijen Negara) mensinyalir sudah ada tujuh orang warga Indonesia tewas setelah menjadi sukarelawan ISIS di TImur Tengah. salah satunya adalah warga Malang yang meninggal setelah sukarela menjadi penyerangan dengan modus bom bunuh diri.